Nilai Toleransi Harus Dikenalkan Sejak Dini Dari Sekolah

Wahid Foundation bekerjasama dengan Lembaga Studi Sosial dan Agama Kota Semarang merancang usulan kebijakan Sekolah Damai Sekolah Intoleransi dan Antiradikalisme.


Wahid Foundation bekerjasama dengan Lembaga Studi Sosial dan Agama Kota Semarang merancang usulan kebijakan Sekolah Damai Sekolah Intoleransi dan Antiradikalisme.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Jawa Tengah (FKUB), Taslim Sahlan mengatakan, nilai-nilai toleransi harus dikenalkan sejak dini di bangku sekolah.

Sekolah Damai nantinya akan memberikan keleluasaan dan memfasilitasi kegiatan kegiatan kerohanian lintas agama, ada juga rencana membentuk forum kerukunan siwa beragama dan meningkatkan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,†tambah Taslim di Semarang, Sabtu (10/4).

Jawa Tengah dinilai sebagai kota intoleransi tingkat tinggi. Dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah mendukung lewat sosialisasi menebar perdamaian melalui sekolah sekolah.

Dinas Pendidikan memang sangat konsern untuk masalah ini, sebelumnya kami sering mengadakan webminar tentang bagaimana mereka mengakal tentang anti rsdikaldan protoleransi. Selain itu kami melalui grup yang bernaung di pendidikan juga membuat campaign tentang bagaimana menguatkan intergritas terhadap siswa/i di sekolah unutk menjaga toleransi,†kata Yuniati Eva perwakilan dari Dinas Pendidikan Jawa Tengah.

Ketua DPW Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia Jawa Tengah (AGPAII), Muhammad Aksan mengatakan, sekolah harus menjamin tidak ada radikalisme dan intoleransi karena selama ini anak SMA masih dianggap labil dan belum dapat mengimpletasikan dalam kehidupan sehari hari.

Dalam hal ini, dibutuhkan peran guru untuk membina pelajar menjadi lebih baik dan juga untuk pembuatan RPP dalam metode pembelajaran pembentukan karakter.

Program ini sejalan dengan AGPAII ,kami yakin merawat Indonesia selalu damai dimulai dari sekolah sekolah yang damai,†kata dia.