- Warga Gelar Wilujengan Mondosio Di Situs Candi Cetho
- PMB Sarankan Industrialisasi Batang Teladani Era Kalingga
- Seni Tari Geol Tegal Gaya Baru Kembali Pentas Di APEKSI
Baca Juga
Batang - Polres Batang menggelar nonton bareng film Sayap Sayap Patah 2 : Olivia, bersama kalangan mahasiswa, awak media dan pegiat sosial. Lewat film tersebut Polri berupaya memberikan pesan moral, bahwa seorang anggota polisi adalah manusia biasa, yang memiliki beragam problematika dalam kehidupan sosialnya.
Kapolres Batang AKBP Edi Rahmat Mulyana mengatakan, jajaran Polri dan sutradara ingin memberikan pesan, bahwa seorang polisi adalah manusia biasa, yang memiliki permasalahan di keluarganya. Dalam film tersebut, penonton diajak untuk memahami, ketika anggota polisi harus mampu membagi antara tugas sebagai aparat negara dan seorang kepala keluarga.
“Kami berusaha menunjukkan kepada adik-adik mahasiswa dan rekan media, kalau sebenarnya tugas kepolisian tidaklah mudah. Karena ada dilema dengan keluarga, di mana harus membagi tugas dan perhatian ke keluarga, yang haruslah berimbang,” katanya, saat ditemui di Platinum Cineplex Batang, Kabupaten Batang, Rabu (14/05).
Kapolres mengapresiasi alur cerita yang menarik karena mampu menguras air mata terutama kaum ibu. Terlebih ceritanya diambil dari kisah nyata seorang anak bernama Olivia yang menjadi korban bom di tahun 2016 silam.
Beragam tanggapan diungkapkan, di antaranya dari para rekan media yang cukup terhanyut dengan karakter Olivia yang membuat Dina dan Novia sempat menitikkan air mata.
“Filmnya bagus banget sampai berhasil buat kita berdua nangis karena pekerjaan seorang polisi tidak hanya bertaruh nyawa tapi keluarga juga,” ungkapnya.
Senada, Novia pun membenarkan, jika polisi pun layaknya manusia yang seringkali harus berkorban demi tugasnya sebagai aparat negara, meski juga memiliki tanggung jawab di keluarganya.
“Kita juga harus apresiasi kinerja para polisi karena terkadang harus mengorbankan kepentingan pribadi atau keluarga,” ujar dia.
Ia mengakui, kisah yang ditampilkan di film Sayap Sayap Patah 2, jauh lebih menyentuh karena melibatkan pengorbanan seorang anak kecil.
“Saya nonton juga Sayap Sayap Patah yang pertama, tapi asli yang ini paling menyentuh hati banget,” ungkapnya sambil menyeka air mata.
- Polres Kebumen Ungkap Kasus Pelecehan Anak, Pelaku Terancam 15 Tahun Penjara
- Agustina: Tarif Transportasi Murah Bagi Pelajar, Kunci Kemajuan Pembangunan Kota Semarang
- Baznas Sukoharjo Salurkan Bantuan RTLH Senilai Rp180 Juta Untuk 16 Penerima Manfaat