- Kepala Dindagkop UKM Blora Dorong Revitalisasi KPTR Sumber Manis
- Pemudik di Bandara Ahmad Yani Naik 40 Persen dari Tahun Lalu
- Menkop: Hilirisasi UMKM Harus Didukung Sistem Pembiayaan Perbankan
Baca Juga
Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Jawa Tengah menilai kondisi sektor jasa keuangan di Provinsi Jawa Tengah sampai dengan
Desember 2023 dalam kondisi stabil dengan kinerja tumbuh positif didukung dengan likuiditas yang memadai.
Kepala OJK Provinsi Jawa Tengah, Sumarjono mengatakan kinerja Perbankan di Jawa Tengah pada bulan Desember 2023 secara umum terjaga dengan baik dan mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu.
Menurut Sumarjono Aset Perbankan di Jawa Tengah mencapai Rp619,11 triliun atau tumbuh sebesar 10,10 persen yoy.
"Dari sisi penghimpunan dana, dana pihak ketiga (DPK) perbankan di Jawa Tengah mencapai Rp370,79 triliun atau tumbuh sebesar 5,14 persen yoy" kata Sumarjono dalam Media Briefing yang berlangsung di kantor OJK Jawa Tengah di Semarang, Kamis (29/2).
Dia menjelaskan, penyaluran kredit Bank Umum di Jawa Tengah juga turut tumbuh sebesar 5,43 persen yoy atau mencapai sebesar Rp375,09 triliun.
Pada sektor IKNB, lanjut Sumarjono, jumlah penyelenggara fintech peer to peer lending berizin OJK hingga Desember 2023 yaitu sebanyak 101 penyelenggara yang terdiri dari 94 penyelenggara dengan sistem konvensional dan 7 penyelenggara dengan sistem syariah.
"Kinerja fintech peer to peer (P2P) Lending pada bulan Desember 2023 di Jawa Tengah tercatat tumbuh positif," katanya.
Dia mengatakan, Outstanding pinjaman mencapai Rp4,65 triliun dan meningkat sebesar 26,7 persen yoy. Pertumbuhan tersebut diikuti dengan risiko kredit yang masih terjaga, hal tersebut ditunjukkan oleh rasio Tingkat Wan Prestasi (TWP 90) sebesar 2,74 persen.
"Namun untuk perusahaan pembiayaan mengalami kontraksi sebesar 0,72 persen yoy dengan NPF gross sebesar 2,66 persen. Sama halnya dengan perusahaan modal ventura yang mengalami kontraksi sebesar 17,99 persen yoy, dengan nilai pembiayaan sebesar Rp1,14 triliun" katanya.
Sedangkan untuk Aset Dana Pensiun, lanjut dia, tumbuh 8,78 persen yoy mencapai Rp6,43 triliun dan investasi tumbuh 8,23 persen yoy mencapai Rp6,41 miliar.
Premi asuransi di Jawa Tengah tumbuh 1,41 persen yoy mencapai Rp4.790 miliar, sedangkan klaim tumbuh 1,41 persen yoy mencapai Rp3.908 miliar.
Sumarjono mengklaim Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di Jawa Tengah sebanyak 111 LKM merupakan yang terbanyak secara nasional. Total Aset LKM Jawa Tengah mencapai Rp634,44 miliar atau sebesar 42,41 persen terhadap share aset LKM Nasional.
"Transaksi Pasar Modal di Jawa Tengah didominasi oleh investor individu dengan jumlah SID Saham yang meningkat sebesar 19,62 persen yoy atau mencapai 617.651 investor pada Desember 2023, SID Reksadana meningkat 17,42 persen yoy atau mencapai 1.348.976 investor, selain itu SID SBN tumbuh 22,10 persen atau mencapai 81.606 investor" kata Sumarjono.
- Pertumbuhan Ekonomi Batang Naik 6,06 Persen Pada Triwulan III 2024
- Kelompok Tani Wanita Karanganyar Banting Setir Produksi Kerupuk Bawang
- Pertamina Patra Niaga Tambah Pasokan, Penyaluran LPG 3 kg Berangsur Normal