Gelombang panas semakin menantang penyelenggaraan Olimpiade Tokyo yang sudah kesulitan menangani pandemi Covid-19.
- Ini Alasan Korea Utara Tingkatkan Kapasitas Militer Menurut Pengamat Indonesia
- Bantuan 300 Konsentrator Oksigen Dari India Tiba Di Tanjung Priok
- Pejuang Kemanusiaan Penanganan Corona Beri Penghargaan Satgas Covid-19
Baca Juga
Pihak penyelenggara mengatakan pihaknya siap untuk mengubah jadwal kompetisi jika diperlukan. Lantaran pada Minggu (25/7), suhu di Jepang tercatat mencapai lebih dari 33 derajat Celcius, menghambat para atlet untuk berlaga.
Kelembaban yang tinggi juga menambah ketidaknyamanan. Bahkan dengan bantuan kantong es dan selang udara dingin, para atlet masih kesulitan.
Dikutip dari Reuters, dua pemain tenis kelas dunia, Novak Djokovic dan Daniil Medvedev, telah mengajukan pemindahan jadwal pertandingan ke sore atau malam hari.
"Jadwal kompetisi telah dibuat sedapat mungkin untuk menghindari bagian terpanas hari itu, tetapi itu tidak mungkin dilakukan di setiap cabang olahraga," kata direktur olahraga Komite Olimpiade Internasional (IOC) Kit McConnell.
McConnell mengatakan, kompetisi menjadi tanggung jawab masing-masing federasi cabang olahraga internasional.
Federasi Tenis Internasional (ITF) sendiri menyebut pihaknya terus memantau cuaca. Jika suhu terus naik, kemungkinan pertandingan akan ditunda.
- Kiprah Tiga Pemuda Kampung Asal Pati, Harumkan Indonesia Sabet Medali Emas WSC 2024 di Perancis
- PM Malaysia Siap Gelar Pemilu Juli 2022
- Inggris Berduka Atas Pembunuhan David Ames