Orang Ini Nantangin Anies Bersihkan Seluruh Kali Di Jakarta

Polemik pembersihan dan menghilangkan bau Kali Item di Kemayoran, Jakarta Pusat, yang terekspos besar-besaran membuat orang bernama FX Husin tertantang.


Dia pun bersedia membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membersihkan Kali Item serta menghilangkan bau yang menyeruak dari kali, dengan keahlian dan resep yang dimilikinya.

Pria yang merupakan pakar ekonomi, eknologi dan energi dari Universitas Parahyangan (Unpar) ini mengatakan, selain harga murah dan efektif, jurusnya bisa membersihkan Kali Item dalam waktu tidak terlalu lama.

"Jangankan Kali Item, semua kali di Jakarta yang hendak dibersihkan bisa kita bersihkan. Kita hilangkan semua bau-baunya yang tak sedap itu," tutur FX Husin.

Menurut dia, perkembangan keahlian, ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia sudah sangat pesat. Teknologi dan kemampuan itu pun dimilikinya. Dia hanya meminta kesediaan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan untuk mengajaknya membantu.

"Teknologi dan kemampuan kita tidak ketinggalan lagi. Kali-kali di Venice, Italia saja bisa bersih dan sangat bermanfaat bagi warga masyarakatnya. Hal yang sama bisa kita lakukan di seantero Jakarta kok. Kali-kali bisa bersih, jadi tempat wisata, menghasilkan, tetapi harus konsisten untuk tidak buang sampah dan limbah lagi ke kali," tutur Husin.

Husin merasa kesal dengan eksploitasi isu, yang menyebut Jakarta makin terkenal di media luar jelang Asian Games, tapi publisitasnya bukan persiapannya yang bagus tapi malah yang memalukan.

Husin mengatakan, Media Singapura, Chanelnewsasia memberitakan dengan tajuk Jakarta covers up 'stinky, toxic' river near Asian Games village. Itu seharusnya membuat kita malu," ujarnya.

Media itu memberitakan, Sungai Sentiong atau Kali Item yang berbau busuk dan beracun di dekat perkampungan atlet Asian Games di Jakarta telah ditutupi dengan jaring nilon hitam karena khawatir akan menjadi pemandangan buruk dalam perhelatan olah raga se-Asia tersebut. Pihak berwenang berharap jaring hitam akan meminimalkan bau busuk yang berasal dari sungai.

Upaya untuk menutupi bau busuk dan pemandangan menjijikkan di sungai itu akhirnya terungkap tidak hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri.

"Jadilah Indonesia sebagai lelucon di media, ironis," ujarnya.

Media Perancis AFP menampilkan bagaimana Kali Sentiong dijuluki "Sungai Hitam" oleh penduduk setempat karena penampilan gelapnya yang kotor  -dalam proses penutupan.

Upaya dari Pemprov DKI ini makin menambah citra tidak profesionalnya pejabat di Jakarta selaku tuan rumah Asian Games. Sama sekali tak ada persiapan dan antisipasi yang terlihat dalam menyambut Asain Games.

Singapura rupanya tak tahan melihat pejabat di Jakarta itu lambat bekerja, yang harusnya sudah dari dulu.  

"Singapura akhirnya meminjamkan peralatan penjernihan untuk air di Kali Item itu dengan teknologi limbah nano bubble yang canggih, untuk membantu memecah bahan organik dan menetralkan bahan kimia," ujar Husin.

Menurut Husin, teknologi untuk membereskan Kali Item tidaklah sulit. Dia pun mencontohkan pengalaman sahabatnya seorang petani. "Kang Eep menaburkan serbuk penghilang bau," ujar Husin.

Dia menerangkan, kalau Kali Item ditaburi serbuk penghilang bau pastinya banyak yang menertawakan.  "Serbuk atau bubuk penghilang bau itu sering disebut DeoGone atau DeoKlining. Mengandung mikroba atau jamur yang dapat menguraikan," ujar Husin.

Lebih lanjut, Husin menerangkan, bau limbah biasanya terbentuk dari penguraian protein yang mengandung asam amino. Dalam kondisi anaerob atau tanpa oksigen, bau yang tercium akan lebih menyengat. Fungsi jamur pelapuk putih itu meng-oksidasi penguraian tersebut sehingga dapat mengurangi bau.

"Para petani, Kang Eep dan saya sendiri sudah mencoba, tetapi tidak berupa serbuk, yaitu menggunakan pupuk cair organik berbasis mikroba," tuturnya.

Menurut Husin, serbuk itu disemprotkan ke kotoran sapi, mengubah kotoran sapi menjadi pupuk hitam yang tanpa bau sama sekali. Sudah seperti tanah.

"Limbah sisa sampah organik di rumah pun sering saya semprot pake ini, dan baunya hilang, yang ada malah aroma tape atau fermentasi," katanya.

"Jadi, kalau tidak punya ilmunya, lebih baik diam daripada mencela," pungkas Husin.