Pakar Politik Undip : Demokrasi Suatu Keniscayaan

Materi disampaikan Pakar Politik Undip Yuwanto Ph.D menjadi pembuka FGD bertemakan 'Jawa Tengah Menatap Era Baru', Senin (16/12). Arief Ferdianto/RMOLJateng
Materi disampaikan Pakar Politik Undip Yuwanto Ph.D menjadi pembuka FGD bertemakan 'Jawa Tengah Menatap Era Baru', Senin (16/12). Arief Ferdianto/RMOLJateng

Pakar Politik Universitas Diponegoro (Undip) Yuwanto Ph.D. memyebut, demokrasi merupakan keniscayaan. Karena itu, harus ada konsep yang relevan seusai dengan perkembangan zaman.


"Mencoba memikirkan pokok pikiran yang sebenarnya, bagian dari refleksi, jadi bagi kami akademisi. Kita tertarik dalam membahas konsep demokrasi pesimisme dan optimisme," kata Yuwanto dalam acara FGD bertemakan 'Jawa Tengah Menatap Era Baru' yang digelar RMOLJateng di Frontone HK, Senin (16/12).

Yuwanto menilai, seiring zaman terus berkembang sekarang ini, dirinya mengajak kembali memahami sudut pandang politik khususnya demokrasi dari pemikiran pesimisme dan optimisme. Hal itulah, dirasa menentukan konsep pemerintahan di negara demokrasi dan kesesuaian dengan zaman. 

"Bagi saya demokrasi itu sebagai suatu keniscayaan, jadi harus relevan sejalan perkembangan zaman," ungkap Yuwanto. 

Kemudian di dalamnya, Yuwanto membagi lagi, politik dapat dibedakan menjadi kekuasaan dan mempertahankan prinsip demokrasi. Contoh diberikan sesuai kondisi politik sesungguhnya di Tanah Air. Bagi Pakar Politik Undip itu, politik kekuasaan dan demokrasi berbeda sekali. 

Ia sangat menyangkan sekali, jika sampai politik demokrasi menjadi mati atas kekuasaan sendiri. Artinya, ada manipulasi kekuasaan atas kepentingan tertentu yang berlawanan dengan pemerintahan demokrasi. 

"Legitimasi kekuasaan tentu di dalam demokrasi betul-betul selalu menjadi penting disoroti. Jangan sampai demokrasi mati, jadi matinya demokrasi itu bisa karena oleh pemimpin-pemimpin yang terpilih secara demokratis. Terlebih jika dia punya watak otoriter dan bisa memanipulasi kekuasaan," tambah Yuwanto. 

Sebagaimana di Indonesia sesuai demokrasi pemerintahan, politik Tanah Air menjunjung tinggi prinsip demokrasi kerakyatan. 

Dengan begitu, Yuwanto pun berharap, dalam menjaga eksistensi demokrasi, butuh mematangkan demokrasi dari waktu ke waktu. 

Namun, Yuwanto menilai, demokrasi di Tanah Air sudah bagus karena terus berkembang menyesuaikan diri terhadap perkembangan zaman. 

"Kalau di Tanah Air prinsip demokrasi kerakyatan senantiasa menjadi prinsip demokrasi. Maka bagi saya, dalam mempertahankan demokrasi, butuh optimisme. Kita sebagai negara demokrasi, sudah melalui fase-fase pematangan demokrasi," sebutnya.

"Termasuk perjalanan politik dapat menjadi proses semakin mematangkan demokrasi. Seiring berjalannya waktu, demokrasi akan dapat tumbuh dan semakin matang, maka pemerintahan akan dapat berjalan lancar tanpa sedikitpun mendapatkan tekanan dari dalam dan luar," jelas Yuwanto.