Pandemi Belum Selesai, Anggaran Perubahan 2022 Masih Terkena Refocusing

Pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum selesai berimbas pada refocusing anggaran pada APBD perubahan tahun 2022.


Hal ini dirasakan okeh sejumlah organisasi pemerintah daerah (OPD) yang ada di lingkungan Pemkot Semarang. Pasalnya memang pendapatan daerah hingga saat ini belum optimal.

Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Wahyoe Winarto menyampaikan, saat ini pihaknya cukup memaklumi dengan adanya refocusing karena memang pendapatan asli daerah (PAD) hingga saat ini belum berjalan dengan normal.

"Hampir semua OPD kena refocusing. Seperti pada   Dukcapil sekitar Rp 4-6 miliar. Saya kira yang paling banyak mungkin di infrastruktur, tapi ini kan baru pembahasan perubahan. Namun, saya yakin tetap ada refocusing, pekerjaan pasti ada yang tertunda," ucap Liluk, sapaannya, Jumat (23/9).

Liluk berharap pelayanan terhadap masyarakat bisa tetap berjalan dengan baik dan lancar meski ada refocusing anggaran. 

Dewan sendiri akan tetap melakukan pengawasan dan mengamati kinerja Pemerintah Kota Semarang dalam memberikan pelayanan.

"Misalnya di Dukcapil ini kan pelayanan masyarakat. Kami sempat tanyakan dengan refocusing ini apakah pelayanan masyarakat terganggu. Karena kami tidak mau hal itu terjadi. Dari kepala dinasnya memastikan tidak akan terganggu. Maka kami apresiasi itu," jelasnya. 

Terkait dengan kinerja Pemkot Semarang, pihaknya tetap menyoroti untuk bisa memaksimalkan PAD. Dewan juga terus mendorong Pemkot untuk bisa membuat inovasi-inovasi dalam mendongkrak sektor pendapatan.

Sejauh ini, Liluk melihat inovasi yang dilakukan oleh Pemkot Semarang sudah cukup bagus misalnya dengan adanya potongan pajak dan kebijakan lainnya. Namun upaya menikam PAD Haris terus dimaksimalkan.

"Capaian pendapatan kemarin saat dibahas di banggar sekitar 58 atau 65 persen. Maka, dari kami akan mengawasi dan memberi saran serta solusi supaya pendapatan bisa pulih," tuturnya. 

Ia melihat hingga saat ini semu sektor sudah berjalan karena penerapan protokol kesehatan juga sudah mulai longgar. 

Misalnya saja terlihat pada kegiatan pariwisata yang saat ini sudah banyak digelar, UMKM juga sudah banyak buka hingga malam hari, tingkat okupansi hotel juga terus meningkat dan sektor hiburan sudah mulai beroperasi.

"Mungkin Covid-19 kemarin para pelaku usaha belum bisa langsung berjalan, mereka dari nol lagi. Untung, kota punya sektor wisata yang sudah mulai jalan. Hotel juga mulai penuh. Cuma, tidak langsung signifikan," pungkasnya.