Pandemi di masa depan bisa lebih mematikan daripada pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini. Oleh karena itu, setiap pembelajaran dari pandemi yang sudah terjadi tidak boleh disia-siakan dan dunia harus memastikan diri siap untuk serangan virus berikutnya.
- Ini Alasan Korea Utara Tingkatkan Kapasitas Militer Menurut Pengamat Indonesia
- Menteri Vietnam Dibombardir Kemarahan Warganet karena Makan Steak Emas
- Lindsay Lohan, Janji Adopsi Anak Suriah
Baca Juga
Demikian kata salah satu pencipta vaksin Covid-19 Oxford-AstraZeneca, Sarah Gilbert dalam Richard Dimbleby Lecture awal pekan ini, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
"Kenyataannya adalah, (pandemi) yang berikutnya bisa lebih buruk. Itu bisa lebih menular, atau lebih mematikan, atau keduanya,” kata Gilbert.
“Ini bukan kali terakhir virus mengancam hidup dan mata pencaharian kita," sambung profesor vaksinologi di Universitas Oxford itu.
Pandemi Covid-19 yang menimpa dunia sejak dua tahun terakhir tercatat telah membunuh 5,26 juta orang di seluruh dunia, menurut data dari Universitas Johns Hopkins. Di sisi lain, pandemi juga membuat sektor ekonomi di banyak negara terdampak parah.
Gilbert menyebut bahwa dunia harus mengambil pelajaran dari pandemi yang sudah terjadi.
"Kemajuan yang telah kita buat, dan ilmu yang telah kita peroleh, jangan sampai hilang,” tegasnya, seperti dikabarkan Al Jazeera.
- Indonesia Prihatin Ketegangan AS dan China Meningkat
- Presiden Korsel Berikan Grasi Bos Samsung Terkena Skandal Korupsi
- Kim Jong-un Pemimpin yang Cinta Pada Anak-Anak