Pangsa Pasar Ekonomi Syariah di Jateng Capai 14 Persen

Pangsa pasar pengembangan ekonomi syariah di Jawa Tengah mencapai 14 persen.


Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra mengatakan, pangsa aset perbankan syariah di Jawa Tengah pada 2023 meningkat dibanding tahun sebelumnya sekitar 10,65%.

“Kredit syariah di Jawa Tengah juga meningkat sebesar 13,60% (yoy) pada triwulan II 2023,” kata Rahmat di sela-sela FAJAR (Festival Jateng Syariah), di Hotel Gumaya Semarang, Rabu (2/8)

FAJAR 2023, lanjut dia, sudah memasuki tahun ke empat. Kali ini mengusung tema “Pengembangan Pariwisata Ramah Muslim Untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah yang Inklusif”.

“Gelaran Fajar tahun lalu lebih fokus ke food . Sektor makanan menjadi hulu sehingga banyak UMKM membutuhkan sertifikasi halal yakni sekitar 500 UMKM didampingi untuk mendapatkan sertifikasi halal tersebut,” kata dia.

Dia menerangkan, tahun lalu fokus pendampingan ke rumah pemotongan hewan (RPH) untuk mendapatkan sertifikat halal. Kemudian, diperluas menjadi RPH lain serta merambah rumah pemotongan unggas (RPU).

“Sedangkan tahun ini didukung oleh pemprov, melebarkan ke sektor lain sektor pariwisata dan fashion modest halal. Jateng akan siap mendukung pariwisata ramah Muslim seperti dorongan pemerintah pusat,” terang dia.

Wakil Gubernur Jawa Tengah H. Taj Yasin Maimoen menambahkan, pemprov siap memberikan dukungan untuk mewujudkan wisata ramah Muslim.

“Kebutuhan untuk mendukung wisata halal mulai dari kuliner, perhotelan maupun pariwisata difasilitasi agar wisatawan semakin nyaman saat berkunjung ke Jateng,” kata Ketua Harian Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS).

Dia melanjutkan, fasilitas tersedia dan terkoneksi dengan baik akan mendorong wisatawan tinggal lebih lama (long stay) di Jateng.

“Kami berharap Global Muslim Travelling Indeks di Indonesia bisa dilaksanakan di Jateng. Sehingga ada lonjakan wisatawan di tahun 2024,” terang dia.