Panti Asuhan Puteri Aisyiyah Utamakan Hak Anak-anak

dok
dok

Panti asuhan sering diartikan sebagai tempat yang memiliki dua makna. Pertama, menjadi tempat beramal bagi orang berkecukupan yang memiliki kepedulian sosial dan kedua menjadi tempat berlindung bagi anak yatim piatu dan anak tidak mampu untuk meneruskan kehidupan sesuai dengan haknya.


Gabungan definisi ini sangat tepat untuk menggambarkan keberadaan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Panti Asuhan Puteri Aisyiyah Jambu Kabupaten Semarang.

Anak-anak yang ditampung di panti asuhan puteri satu-satunya di Kecamatan Jambu ini mendapat jaminan yang layak. 

Jaminan-jaminan tersebut bahkan masuk dan memenuhi kriteria pemenuhan hak anak, diantaranya hak mendapatkan pendidikan, perlindungan, hak mendapatkan makanan, hak mendapatkan akses kesehatan, rekreasi dan lainnya. 

"Semua misi pemenuhan hak anak kami perhatikan. Terutama pendidikan dan kesehatan menjadi fokus utama," ujar Sri Susilawati, S.Pd. pengasuh  panti asuhan, Jumat (9/9/2022).

Untuk membekali masa depan anak-anak asuhnya,  tidak hanya pendidikan formal yang dimaksimalkan namun juga pendidikan non formal. 

"Anak-anak disini rutin kami berikan apresiasi bagi yang berprestasi tinggi di sekolah.  Sekaligus untuk memotivasi mereka. Berikutnya kami juga sering mengadakan bermacam pelatihan dari musik dan vocal, tata rias, public speaking, menjahit sampai workshop wirausaha," tambah Susi. 

Sementara untuk pembentukan karakter, anak-anak di panti asuhan yang berdiri pada tahun 2017 itu juga aktif mendapat pembekalan kepribadian dan kesempatan menjalankan program-program yang menggali kreativitas anak-anak di panti. 

"Kami sering diberi tantangan dan kesempatan untuk membuat acara di momen tertentu. Dengan begitu kami menjadi terlatih menyiapkan konsep, berfikir kreatif dan berani tampil di depan umum," ujar Depi salah satu anak asuh di panti tersebut. 

Kegiatan menarik lainnya, panti asuhan ini secara rutin juga menjadwalkan agenda rekreasi. 

"Sering diajak piknik juga. Kadang ke tempat wisata kadang ziarah," ujar Dwi senang. 

Dari bidang kesehatan, perhatian pihak panti akan kesehatan anak asuhnya juga tinggi. Bagi anak yang menderita sakit akan diobatkan tuntas hingga ke dokter spesialis. 

"Saya masih dalam proses pengobatan  dan makin membaik kondisi sekarang," ujar Endang, anak asuh di panti yang menderita penyakit saluran nafas. 

Untuk itu sangat bijak jika beberapa keluarga yang memiliki anak yatim piatu dan sangat tidak mampu untuk memanfaatkan keberadaan panti asuhan sebagai upaya menyelematkan hak anak akan jaminan kehidupan dan pendidikan yang layak. 

"Kami terbuka menerima  anak-anak dalam kategori yatim dan tidak mampu. Jika ada masyarakat yang melaporkan, tim lapangan kami akan turun melakukan cek ke tempat tinggal anak tersebut. Bagi yang sangat tidak mampu dan keluarganya masuk kategori pekerja keras tapi tetap tidak mampu menyekolahkan anaknya, akan kami pertimbangkan khusus," tegas Susi. 

Dan peran dari berbagai pihak masyarakat, para dermawan, beragam komunitas, atau pribadi-pribadi yang senang berbagi meringankan sesama tentu sangat berarti bagi keberlangsungan kehidupan dan masa depan anak-anak di panti asuhan.