Purbalingga - Wakil Bupati Purbalingga, Dimas Prasetyahani, memastikan petani kini lebih mudah mengakses pupuk bersubsidi. Hal ini ia sampaikan saat menghadiri Panen Raya Program Lumbung Pangan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di Desa Cilapar, Kecamatan Kaligondang, Senin (05/05).
- DPRD: Jika Tidak Ada Solusi, Pengangkatan 2.953 PPPK Membuat Beban APBD
- Imatul Imro'ah: Pemberdayaan Teknologi Sangat Penting Bagi Fatayat NU Blora
- KAHMI Dilantik, Publik Nantikan Kemaslahatan Bagi Umat
Baca Juga
Menurut Dimas, mekanisme penebusan pupuk kini lebih fleksibel dan tidak lagi bergantung pada Kartu Tani. "Cukup menggunakan KTP, bahkan bisa diwakilkan. Ini bukti bahwa pemerintah hadir untuk memudahkan petani," ujarnya. Ia meminta Dinas Pertanian segera menyosialisasikan skema baru tersebut.
Dimas juga menyebut, tahun ini pemerintah menggandakan kuota pupuk bersubsidi secara nasional dari 4,73 juta ton menjadi 9,55 juta ton. "Dengan kuota dan kemudahan ini, tidak boleh ada lagi petani yang kesulitan pupuk," katanya.
Selain pupuk, Dimas menyinggung soal harga gabah kering panen (GKP) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 6.500 per kilogram. Kebijakan tersebut, kata dia, sangat membantu menjaga kesejahteraan petani saat panen raya.
Panen raya kali ini merupakan bagian dari Program Lumbung Pangan Baznas RI yang bekerja sama dengan Gapoktan Citra. Sebanyak 250 petani menggarap lahan seluas 150 hektare dengan varietas padi Inpari Nutri Zinc, yang dikenal memiliki kandungan zinc tinggi dan bermanfaat untuk penanganan stunting.
Program yang digerakkan oleh Baznas RI dan Baznas Kabupaten Purbalingga ini didukung dana sebesar Rp848 juta. Baznas RI mengalokasikan Rp698 juta untuk pendampingan program, sementara Baznas daerah menyalurkan Rp150 juta untuk penyediaan sarana produksi dan peningkatan kapasitas petani.
"Program ini bukan sekadar panen, tapi juga keberkahan. Zakat yang dikelola secara produktif bisa menciptakan kemandirian pangan, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan petani," ujar Dimas.
Panen dilakukan menggunakan mesin combine harvester, dan hasilnya langsung ditebus Perum Bulog di lokasi dengan harga GKP sesuai ketetapan pemerintah. Hadir dalam kegiatan ini sejumlah pejabat Forkopimda, perwakilan Kementerian Pertanian, dan pimpinan Baznas RI.
Pimpinan Baznas RI, Kolonel (Purn) Nur Chamdani, menyatakan pentingnya optimalisasi zakat. Ia menyebut potensi zakat nasional mencapai Rp327 triliun, namun baru 12% yang terealisasi. "Jika dikelola maksimal, zakat bisa menjadi kekuatan ekonomi umat," katanya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas RI, Imdadun Rahmat, mengatakan kegiatan ini merupakan panen kedelapan dari sembilan titik program Lumbung Pangan Baznas RI. "Tahun depan, program ini akan diperluas menjadi berskala nasional dengan tambahan 10 titik baru," ujarnya. Ia menegaskan zakat bukan hanya ibadah, tapi juga instrumen pembangunan dan penguatan ketahanan pangan.
- Konklaf: Proses Pemilihan Pemimpin Kaum Katolik Sedunia
- Hebat! Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Puji Capaian Investasi Sudah Capai Rp 21 Triliun
- Saat Musrenbang, Gubernur Luthfi Tegaskan Ke Bupati Dan Wali Kota Gaspol Kejar Percepatan Target