Pembangunan Paralympic Training Center di kawasan Delingan Karanganyar sudah mencapai progres 40% pada pekan kedua Agustus 2024.
- Persika Bekuk PSIR 7-0 Diakhir Babak Penyisihan Liga 4 Jawa Tengah
- Yoyok Sukawi: Value PSIS Ratusan Miliar
- Tanggung Hutang Miliaran Rupiah, Bos PSIS Yoyok Sukawi Buka Peluang Jual Saham Klub
Baca Juga
Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) National Paralympic Committee (NPC) Rima Ferdianto sebut pembangunan Paralympic Training Center ini terdiri dari dua tahap, yakni untuk tahap satu diperkirakan selesai Desember 2024.
"Sementara tahap dua juga diharapkan selesai Desember tahun depan," katanya saat menghadiri pelepasan atlet yang akan berangkat ke Paralimpiade 2024, Kamis (15/08).
Di tahap pertama untuk pembangunan adalah 1 (satu) gedung olahraga dan 2 (dua) asrama. Sementara tahap dua ada satu gedung olahraga dan satu asrama.
"Sehingga totalnya ada dua gedung olahraga, tiga asrama, juga lapangan atlet," lanjutnya
Ditambahkan Rima sudah banyak atlet dari luar negeri yang berniat untuk latihan bersama di Paralympic Training Center Delingan. Disana ada juga lapangan sepak bola yang dikelilingi lintasan atletik berstandar internasional.
"Atlet luar negeri sudah banyak yang mau gabung training camp, karena kita juga ingin ada joint training camp dari berbagai cabang olahraga di sini," terang Rima.
Salah satu yang sudah tak sabar merapat ke Delingan adalah atlet-atlet dari cabang olahraga basket kursi roda. Ada permintaan agar sesi latihan bersama diadakan tahun ini.
"Sebenarnya cabang olahraga basket sudah minta Desember tahun ini, tetapi karena tempat tidurnya belum ada, jadi kita tunda tahun depan," lanjutnya.
Paralympic Training Center menyediakan ratusan kamar yang bisa ditempati lebih dari 500 atlet serta ofisial. Saat ini, progresnya sudah hampir 40%. Pembangunan tahap pertama akan selesai pada bulan Desember 2024.
"Nantinya kalau sudah jadi semua, akan ada lapangan bola, atletik, dua gedung olahraga dan tiga gedung asrama yang bisa ditempati lebih dari 500 atlet serta ofisial," ujarnya.
Ada belasan cabang olahraga yang bisa menggelar latihan di Paralympic Training Center. Hanya cabang olahraga balap sepeda dan panahan yang masih harus berlatih di lokasi lain.
"Training center ini mirip dengan yang ada di Korea, jauh dari pusat kota. Kita pilih arena ini karena udaranya bersih dan tidak dekat dengan pusat keramaian. Kalau di kota kan keluar dikit sudah mal. Kalau di sini akan ada aturan ketat supaya tidak gampang keluar masuk," imbuhnya.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora RI), Dito Ariotedjo mengaku kaget dengan progres pembangunan Paralympic Training Center ini. Pasalnya saat datang meninjau terakhir masih berupa lahan kosong.
"Tahun 2023 akhir masih berwujud tanah kosong dan sekarang bangunan sudah terkejar dengan berbagai fasilitas," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum NPC Indonesia, Senny Marbun masih takjub dengan mewahnya Paralympic Training Center yang diberikan Presiden Joko Widodo sepulang dari Paralympiade 2020 Tokyo.
"Semoga pembangunan training center ini bisa berjalan baik dan lancar sesuai dengan waktu yang sudah direncanakan dan ditetapkan. Cepat jadi dan kemudian kita bisa tinggal di sini," pungkasnya.
- AKBP Anggaito Hadi Prabowo Kapolres Sukoharjo Bentuk Tim Perintis Presisi Untuk Atasi Gangguan Kamtibmas
- Bencana Angin Kencang Terjang Nguter Sukoharjo, Delapan Lokasi Terdampak Pohon Tumbang
- Gelar Silaturahmi Akbar PDBN, Fathan Subchi Ajak Berbagi Kebaikan Sepanjang Waktu