Pasangan suami isteri di daerah Anyue, Ziyang, Provinsi Sichuan di China Barat Daya, terpaksa harus menerima hukuman berupa denda sebesar 718.080 yuan atau setara 109.787 dolar AS, hampir 10 tahun setelah mereka memiliki anak ketujuh.
- Perda Perlindungan Anak, Sukirman: Jaga Generasi Penerus
- Sukirman Harapkan Alokasi DBHCT Lebih Terarah
- Iftar Ramenesia: Rasa Mediterania, Asia, dan Indonesia Ala Nava Hotel Tawangmangu
Baca Juga
Pasca tegurannya terhadap artis Raffi Ahmad yang keluyuran setelah mendapat vaksin Covid-19, penyanyi Sherina Munaf mendapat banyak pujian dan dukungan.
Namun, banyak pula yang justru menyerang dan mengecamnya dengan keras.
Menanggapi hal itu, Sherina mengaku sempat kesal dan tersinggung. Namun, ia mencoba untuk kembali berpikir bahwa apa yang ia terima dari kecaman-kecaman itu tidak sebanding dengan perjuangan para tenaga kesehatan yang telah mengorbnkan waktu dan nyawanya.
"Perasaan tersinggung saya, tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan apa yang selama ini dihadapi tenaga kesehatan," ujarnya dalam unggahan di akun Instagramnya, Jumat (15/1).
Ia mengatakan, perasaan kesalnya itu tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan penderitaan dan kesedihan orang-orang yang kehilangan pekerjaan mereka atau apa yang dialami keluarga dan teman-teman para korban, selama pandemi Covid-19.
"Apa yang ingin saya katakan sehubungan dengan apa yang telah terjadi," katanya, menekankan bahwa ia ada bersama semua orang yang berpikiran sama bahwa pandemi ini adalah tanggung jawab bersama.
"Saya di sini bersamamu, masih ada orang di luar sana yang mendukung perjuanganmu yang bersedia membantu sesuai kapasitas mereka masing-masing," ujar Sherina.
"Jadi apa pun perasaan saya, ya saya akan terus melakukan apa yang saya bisa untuk membantu memudahkan perjalanan kita dalam melewati masa-masa sulit ini."
Sherina mengungkapkan bahwa ia hanya seseorang warga negara Indonesia yang kebutuhan pekerjaannya di bidang seni. Maka yang ia lakukan adalah terus mempelajari informasi terkini tentang bagaimana virus ini bekerja, juga tentang vaksin, protokol kesehatan, dan membuka mata untuk anjuran-anjuran yang berbasis fakta dan data.
"Saya akan menggunakan platform saya untuk membantu mengangkat awareness dan menghubungkan teman-teman kepada pakar-pakar di bidang ini. Kamu juga bisa membantu kontribusimu sekecil apa pun menurutmu akan sangat berarti bagi semua," ujar kelahiran Bandung, 11 Juni 1990 ini.
Menurutnya, semua orang bisa membantu dengan memulai dari diri sendiri yaitu menjaga keamanan sendiri dengan mematuhi protokol. Ketika seseorang telah berupaya patuh pada protokol kesehatan maka ia juga berarti telah membantu orang lain dan juga tenaga kesehatan.
"Kamu juga bisa membantu orang lain buatlah keputusan sesuai pertimbangan dari data yang tersedia semangatin mereka yang berjuang di luar sana dukung dan tunjukkan bahwa kamu peduli," tutup Sherina, dikutip dari Kantor Berita RMOL.
- Perda Perlindungan Anak, Sukirman: Jaga Generasi Penerus
- Hingga September 2024, Imigrasi Cekal 7.614 WNA
- Nexa Class Buka Wawasan Teknologi Fiber To The Home di SMKN 4 Kendal