Menteri Kesehatan Budi Gunadi mengungkapkan telah menerima informasi mengenai varian baru Covid-19 yang pertama kali ditemukan di Eropa.
- Ratusan Warga Banjiri Posyandu Integrasi Layanan Primer!
- Jateng Siaga Penuh Hadapi Lonjakan Kasus
- DKK Dapat Kiriman 1.800 Dosis Vaksin Covid-19 dari Kabupaten Pemalang
Baca Juga
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan tanggapan atas munculnya berbagai rumor perihal proses normalisasi hubungan Indonesia dengan Israel.
Atas arahan Presiden Joko Widodo, Retno mengatakan Indonesia tidak memiliki niat untuk melakukan normalisasi hubungan dengan Israel seperti yang dilakukan oleh negara-negara Arab.
"Hingga saat ini tidak terdapat niatan Indonesia untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel," kata Retno dalam konferensi pers virtual yang digelar Kementerian Luar Negeri pada Rabu (16/12), dikutip dari Kantor Berita RMOL.
Retno juga menuturkan, Indonesia memiliki posisi yang konsisten terhadap isu Palestina, yaitu menegakkan solusi dua negara.
"Dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina berdasarkan two state solution dan parameter internasional lain yang telah disepakati secara konsisten akan tetap dijalankan," lanjutnya.
Dalam beberapa waktu terakhir, muncul rumor yang menyebutkan Israel tengah melakukan pendekatan dengan pemerintah Indonesia dan Oman untuk melakukan normalisasi.
Kabar tersebut dirilis oleh media lokal Israel, Channel 12, setelah Tel Aviv berhasil melakukan normalisasi hubungan dengan Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Sudan, dan Maroko.
Jurubicara Kemlu Teuku Faizasyah mengatakan, kabar tersebut tidaklah benar karena Indonesia tidak pernah berhubungan dengan Israel.
"Kemlu tidak pernah berhubungan dengan Israel. Dalam menjalankan politik luar negeri RI terkait Palestina, Kemlu menjalankannya secara konsisten sesuai amanah konstitusi," tegas Teuku, Selasa (15/12).
- Gibran Bagikan Bantuan 620 Oxygen Concentrator Untuk 6 Kabupaten Soloraya
- Pembangunan Kampung KB Dasar Pencegahan Stunting di Salatiga
- Muncul Subvarian Covid-19 Baru, Wali Kota Semarang Minta Vaksinasi Digenjot Lagi