Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) melakukan langkah-langkah antisipatif agar kejadian serupa di depan Gereja Katedral, Makassar tak terulang yakni dengan melakukan pemetaan wilayah yang berpotensi terjadi tindakan terorisme.
- Mengaku Kyai Sakti, Penipu Warga Banyumas Ditangkap Polisi
- Spesialis Ganjal ATM, Komplotan Pencuri Lintas Daerah Ditangkap di Solo
- Dugaan Perampokan Disertai Pembunuhan Gegerkan Warga Comal Pemalang
Baca Juga
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) melakukan langkah-langkah antisipatif agar kejadian serupa di depan Gereja Katedral, Makassar tak terulang yakni dengan melakukan pemetaan wilayah yang berpotensi terjadi tindakan terorisme.
"Dengan memberikan instruksi ke seluruh jajaran. Pertama adalah memetakan wilayah yang memiliki kerawanan kelompok atau pihak radikal yang pro kekerasan dan intoleransi," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (30/3).
Selain itu, Ramadhan menambahkan, seluruh jajaran kepolisian di daerah juga diharuskan melakukan deteksi dini dan mewaspadai setiap perkembangan gejala yang terindikasi kearah tindakan aksi teror bom.
"Dengan memberdayakan jaringan intelijen di wilayah masing-masing," ujar Ahmad.
Melakukan koordinasi dengan Satgas Antiteror di setiap Polda jajaran juga ditingkatkan. Disamping itu, Polri juga bakal melakukan pengamanan terbuka dan tertutup di setiap wilayah yang menjadi tempat vital dan ibadah yang ada di setiap wilayah.
"Kemudian mengoptimalkan pola rayonisasi dalam menghadapi setiap perkembangan situasi bila diperlukan," pungkas Ahmad Ramadhan.
- Ruang Kerja Eni Saragih Disegel Atas Permintaan KPK
- Terkena OTT KPK, Bupati Langkat Resmi Jadi Tersangka
- Pembunuhan Di Jalan Majapahit, Motifnya Sakit Hati Lampiaskan Dendam