Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mewaspadai klaster baru pasca Lebaran kemarin.
- Naik di Masa Pandemi, Bulan Dana PMI Batang Capai Rp 753 Juta
- Vaksinasi Jateng Capai 66,16 Persen, 19 Juta Orang Telah Divaksin Dosis Pertama
- Pemkab Karanganyar Siapkan Swab Antigen Gratis Bagi Peserta PPPK dan CPNS
Baca Juga
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mewaspadai klaster baru pasca Lebaran kemarin.
Meski dilarang, masih banyak masyarakat yang nekat mudik ke kampung halaman.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo mengatakan, fokus memperhatikan klaster keluarga. Menurutnya, klaster keluarga yang sudah ditemukan di antaranya berada di Kabupaten Demak, Pati dan Kudus.
"Ini yang muncul seperti di Kudus ya dan di Kendal klaster keluarga dan juga ada lapas di sana. Ada juga klaster keagamaan. Jadi, tiga itu yang sekarang menjadi perhatian," kata Yulianto, Senin (24/5).
Yulianto menjelaskan, klaster keluarga ini muncul karena aktivitas atau kegiatan shalat tarawih maupun kegiatan lainnya. Namun, lanjutnya, bukan karena mobilitas mudik.
Menurutnya, jlaster keluarga di Jateng saat bulan puasa kemarin, diketahui juga cukup banyak temuannya di beberapa daerah.
"Beberapa kasus sudah bisa ditangani dan grafiknya mengalami penurunan," imbuhnya.
Lebih jauh, Yulianto lebih lanjut menjelaskan, terus berupaya menekan angka kasus Covid-19 di Jateng sesuai langkah-langkah yang telah ditetapkan.
Meliputi testing, tracing dan treatment. Bahkan, pihaknya terus melakukan testing secara acak selama masa peniadaan mudik Lebaran kemarin untuk menekan penyebaran dan penularan Covid-19.
"Kami meminta kepada masyarakat untuk menerapkan aturan 5M. Memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta mengurangi mobilitas. Jangan lupa, selalu mengonsumsi makanan bergizi," pungkasnya.
- Cakupan UHC di Kota Semarang Mencapai 98,17 Persen
- Genjot Vaksinasi, DKK Semarang Ndodog Lawang Warga
- Dewan Minta Gubernur Jateng Tidak Lengah Urus Ketersediaan Oksigen