PCNU Kota Pekalongan Kembangkan Aplikasi Nahnu, Layani Dakwah hingga Sodaqoh

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan meluncurkan aplikasi one stop service bernama Nahnu. Aplikasi itu akan menyediakan berbagai layanan untuk kebutuhan masyarakat.


"Ya kami ini ada kerjasama antara PCNU dengan Nahnu, jadi aplikasi yang dibikin Nahnu, yang nanti tujuannya untuk memudahkan masyarakat khususnya warga NU, dalam hal banyak kebutuhan," kata Ketua PCNU Kota Pekalongan, Muhtarom, Selasa (16/5).

Beberapa layanan  yang bisa diakses antara lain materi dakwah, infak, sodaqoh, ojek, pemesanan hingga transaksi berbasis digital. Aplikasi Nahnu itu digunakan untuk melaksanakan program kerja NU.

Ia mencontohkan, materi dakwah berbentuk video singkat yang bisa ditonton siapa saja. Pengisinya merupakan dai serta mubaligh dari NU. 

"Nahnu ini punya NU, yang nilai manfaatnya bisa diambil oleh NU, khususnya PCNU kota Pekalongan. Digunakan untuk melaksanakan program prgema kerjanya NU yang program kerjanya NU juga untuk masyarakat," jelasnya.

Muhtarom, menyebut seluruh warga NU khususnya, Nahdliyyin Kotan Pekalongan bisa mengunduh di playstore. Aplikasi itu juga bisa digunakan Siapapun.

"Tidak terbatas Nahdliyyin, tapi kami harapkan mayoritas NU memakai. Minggu depan atau akhir Mei, Nahnu sudah bisa diakses," jelasnya.

Pembuat Nahnu, Mustar Sidiq menyebut aplikasi itu sudah dibuatnya sejak 2022. Dalam proses pembuatannya, ia melakukan penelitian di masyarakat. Khususnya pada fatayat, muslimat serta kaum muda NU.

Hasilnya, mayoritas warga NU ingin punya aplikasi sendiri milik NU. Atas dasar itulah, ia membuat aplikasi Nahnu.

Pihaknya, PT Nahnu Transformasi Indonesia, membuat aplikasi  berbasis ojek online, taksi online. Lalu juga berisi media dakwah, infaq, sodaqoh, iuran dana kesehatan, hingga iuran dana kematian.

"Yang saya dedikasikan untuk NU, terutama NU kota Pekalongan, yang saya berikan aplikasi ini pada NU kota Pekalongan secara gratis, dan bisa bersaing dengan aplikasi lain," tutur Sidiq.

Ia juga ingin elaku UMKM, khususnya warga NU, bisa bermigrasi ke aplikasi NU.  Tujuannya mencerdaskan warga Nahdliyyin, baik dari transaksi belanja, maupun transaksi jual beli, termasuk ojek dan taksinya.

"Saya berharap NU dapat manfaat profit untuk masyarakat NU, dan bisa mensejahterakan NU di tingkat ranting," jelasnya.

Pihaknya menyiapkan manajemen profesional dalam mengelola Nahnu. Selama lima tahun, pihaknya akan mendampingi NU mengelola aplikasi NU.

"Kami hanya pihak ketiga yang mengelola. Ini punyanya NU bukan saya. Saya hanya ide dan gagasan," ucapnya.

Sidiq menargetkan dalam tahun pertama bisa menjangkau warga NU se-Jawa Tengah. Harapannya bisa nasional.

"Kalau aplikasi bisa dipakai, tapi manfaat food, dan sebagainya sementara hanya di Pekalongan. Karena perlu menyiapkan infrastruktur, tenaga ahli," ucapnya.