PDIP yakin tidak akan kalah di Pilkada Jawa Tengah 2018. Politisi PDIP Eva Kusuma Sundari bahkan menegaskan, partainya memasang target menang 80 persen di wilayah yang kerap disebut sebagai kandang banteng tersebut.
- Undip Gelar Aksi Keprihatinan: Demokrasi Harus Netral, Runtuhnya Etika Dan Tolak Intimidasi Aparat
- Ganjar Pranowo ‘Dideklarasikan’ di Rengasdengklok
- Jaksa Agung: Jangan Kaitkan Kasus HAM Masa Lalu Dengan Janji Nawacita Jokowi
Baca Juga
Apalagi survei teranyar yang dirilis di media massa menyebut bahwa pasangan yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo-Taj Yasin sudah mencapai tingkat keterpilihan di atas 70 persen.
"Survei terakhir yang dirilis sekitar 70 persen, tentu kita ingin sapu bersih di seluruh daerah yang merupakan kandang banteng," kata politikus PDI Perjuangan Eva Sundari dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (30/5).
Namun demikian, Eva meminta seluruh kader PDIP dan partai pengusung seperti Nasdem, PPP, Demokrat, dan Golkar untuk tetap waspada agar tidak kepleset dan mengakibatkan suara Ganjar-Taj Yasin terperosok.
"Peluang menang sangat besar tetapi tidak boleh kehilangan kewaspadaan. Jadi tetap waspada dan kerja dilanjutkan," ujarnya.
Anggota Komisi XI DPR ini sekali lagi mengaku yakin, PDIP tidak akan kebobolan di kandang banteng. Menurutnya, warga Jateng lebih condong untuk memilih siapapun calon yang diusung PDIP.
"Enggak mungkin 'kandang banteng' kita kalah, karena bukan sosok tetap lebih ke partai. Jadi siapapun yang diusung PDI Perjuangan itulah yang mereka pilih," papar Eva.
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Gajah Mada (UGM), Arie Sujito mengamini apa yang disampaikan Eva. Menurutnya kemenangan Ganjar-Taj Yasin sudah di depan mata.
Apalagi jika menilik tim sukses pasangan Sudirman Said-Ida Fauziah yang menurutnya belum berhasil mempengaruhi kantong-kantong suara di ‘kandang banteng’.
"Di atas kertas Ganjar masih cukup kuat, terlihat dari kemampuan timnya untuk mengkapitalisasi prestasi," ujarnya.
Selain itu, Arie menilai bahwa Sudirman-Ida bukan lawan sepadan bagi Ganjar-Taj Yasin. Sebab, keduanya tidak mengakar secara politik maupun kultural.
"Sekalipun lahir di situ, tapi identitas kulturalnya tidak cukup kuat," tukasnya.
- Masuk Survei Pilgub Jateng dan DKI, Ini Kata Hendi
- Anggota Fraksi PDIP Kritik Ganjar: Tangani Kemiskinan Lewat Program, Bukan Pencitraan
- 882 Pasukan TNI-Polri Amankan Muktamar Sufi Internasional di Pekalongan