Pedagang Daging Potong di Salatiga Mengaku Rugi

Ketua Paguyuban Pedagang Daging Sapi Pasar Raya I Salatiga Apriliatun mengaku penjualan daging menurun 50 persen sejak merebak penyakit mulut dan kuku (pmk).


"Sudah kemarin masalah Covid-19, sekarang PMK," kata Apriliatun, di Salatiga, Kamis (19/5).

Ia mengungkapkan, imbas merebaknya kasus PMK juga berdampak kepada pendapatan pedagang. April menyebut mengalami kerugian sekitar Rp1 juta per hari.

"Sebelum PMK harga sapi sudah melambung dan sekarang dengan adanya wabah PMK terpaksa kota banting harga," pungkasnya.

Untuk saat ini, akunya, satu kilogram daging sapi mendekati harga Rp130 ribu. Harga itu, diakui April untuk kualitas daging sapi nomor satu.

"Harga tersebut masih terbilang standar. Dan menjelang Idul Adha, harga kemungkinan bisa naik lagi," tandasnya.

Wabah PMK, juga tak ditampiknya berimbas kepada suplai daging sapi. Kekhawatiran pedagang di Salatiga terhadap penyuplai daging sapi melakukan mogok karena adanya pengetatan dalam proses penyembelihan di RPH Salatiga.

Sementara, sejumlah peternakan di Salatiga berharap Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Salatiga tidak hanya mengandalkan sosialisasi kepada koordinator peternakan atau pihak-pihak tertentu saja.

Harapan agar mendekati RT RW menjadi kunci, jika sosialisasi soal wabah PMK ini sampai ke telinga konsumen ternak.