Relokasi pedagang grosir buah dari relokasi Pasar Johar MAJT ke Pasar Klitikan. Namun pedagang grosir buah meminta agar dua blok yang akan mereka tempati bersih dari sekat seperti bangunan tempat karaoke.
- Masyarakat Diharapkan Jadi Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas
- Polres Jepara Droping Air Bersih ke Warga Karangaji
- Teguh Santosa: Media Jadi Penyaring di Era Disrupsi
Baca Juga
"Saat ini, blok sana dan blok sini tidak nyambung. Dasaran buah itu kan terbuka. Kalau ada pembatas paling 1/2 meter. Kalau ada sekat seperti saat ini mengganggu pandangan," kata Ketua Tim Pengawal Pasar Grosir Johar, Sakdullah, Kamis (4/8).
Selain itu, pihaknya juga meminta agar relokasi Pasar Johar MAJT ditutup oleh Pemerintah Kota Semarang setelah semua pedagang grosir pindah ke Pasar Klitikan. Ia menyebutkan, jika relokasi MAJT tidak ditutup dikhawatirkan masih ada pedagang yang tidak pindah ke Pasar Klitikan. Alhasil, akan membuat konflik antar pedagang.
"Di (pasar) Klitikan nanti ada sekitar 190 pedagang. Semua sudah setuju dengan syarat itu. Kami siap berdampingan dengan pengusaha karaoke asalkan tidak mengganggu batas kami," bebernya.
Pihaknya juga masih menunggu sarana dan prasarana yang masih akan diperbaiki oleh dinas terkait terutama terkait dengan bongkar muat barang. Ia menyebut kapasitas mobil pengangkut barang dagangan bisa mencapai 7-10 ton. Ia melihat kondisi jalan dan tempat parkir yang ada saat ini, dikhawatirkan amblas jika tidak segera diperkuat.
"Kalau tempat parkir seperti ini, mobil lewat pasti agak ambles, terutama gorong-gorong dilewati sekali bisa langsung amblas," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Karaoke Pasar Klitikan Penggaron, Leodi Nur berharap, antara pengusaha tempat karaoke dengan para pedagang grosir bisa saling berdampingan dalam menjalankan usaha.
Terlebih pemilik usaha karaoke yang menempati Pasar Klitikan juga dulunya relokasi dari Jalan Barito, Jalan Unta dan Tanggul Indah.
"Awalnya kami disini juga direlokasi. Bagaimanapun kami taat ke pemerintah. Kalau kami disuruh naik ke lantai atas, kami siap. Kami hanya mohon waktu," kata Nur.
Ia mengatakan, jika para pemilik karaoke diberi waktu satu bulan untuk pindah ke lantai dua. Menurutnya, kabar tersebut sangat mendadak, terlebih untuk membangun tempat yang baru di lantai dua membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Ia juga menyampaikan pemilik karaoke yang akan membangun tempat baru di lantai dua terkendala modal. Ia berharap ada kebijaksanaan agar bisa sama-sama berusaha di lokasi tersebut.
"Walaupun kami dikasih tempo satu bulan, belum tahu nanti seperti apa karena kami belum ada persiapan. Untuk bangun ukuran 5x10 meter jangka waktu bisa satu bulan belum selesai," tandasnya.
- 58.702 Kendaraan Lewati Jalur Fungsional Jalan Tol Jogja-Solo Selama Mudik Lebaran
- Semangat Kemerdekaan RI ke-79, Oma-Opa Panti Jompo Pelkris Semarang Suka Cita Ikuti Lomba 17-an
- Perhutani KPH Pekalongan Barat Berlomba Lakukan Bantuan Sambut Ramadan 1446 H