Pedagang Grosir Inginkan Akses Mudah ke Pasar Induk

Perpidahan pedagang Pasar Johar dari relokasi MAJT ke Pasar Johar Cagar Budaya menuai respon dari pedagang grosir karena akses jalan kurang memadai.


Ketua Paguyuban Pedagang Jasa Pasar (PJPP) Kelompok Buah, Nur Kholis menginginkan, adanya penataan secara adil bagi pedagang grosir. Bahkan pihaknya mengharapkan ada kejelasan jumlah lapak yang diterima serta kriteria harus jelas.

"Di kelompok saya kan butuh lahan yang luas untuk area bongkar muat, buang sampah, akses orang belanja jadi kalau tempatnya tidak memadai harus dikaji ulang oleh pemerintah," kata Nur Kholis, Kamis (23/9).

Bahkan Nur Kholis mengaku hingga saat ini pedagang grosir belum tahu secara resmi akan ditempatkan di lokasi.

"Saya dengar-dengar di Pasar Rejomulyo tapi di sana juga kami masih bertanya-tanya apakah sesuai dengan harapan atau tidak karena lokasinya lebih rendah takutnya banjir," ungkapnya.

Nur Kholis mengaku akses untuk pedagang grosir buah di Relokasi MAJT saja terbilang masih kurang memadai. Bahkan pedagang saat itu harus berswadaya untuk memperbaiki akses jalan.

"Kami minta akses diperhatikan karena waktu di MAJT itu akses kami yang memperbaiki sendiri lalu lapak dibuat sebaik dan senyaman mungkin jangan terlalu rendah biar ga kena banjir, akses bongkar muat dan pembuangan sampah," paparnya.

Bahkan saat dirinya melakukan pendaftaraan lewat e-pendawa pun masijbbelum ada kejelasan bagi pedagang grosir.

"Belum ada kejelasan secara gamblang dari pemerintah. Yang membuat pasar ramai itu grosir karena grosir ini 24 jam bukanya," tandasnya.