Liburan bersama anggota keluarga merupakan sesuatu yang indah. Namun hal itu tidak berlaku bagi para pedagang di objek wisata, khususnya Objek Wisatra Waduk Gajahmungkur (OWGM) Wonogiri. Sebab di saat liburan itu kesempatan untuk mendulang rezeki.
- Wali Kota Semarang Bakal Berperan Sebagai Tumenggung Arya Purbaningrat Saat Dugderan 2023
- Ekonomi Kreatif Demak Semarakkan Pameran Pekan Promosi Investasi Daerah Expo 2024
- Museum Kota Lama Segera Dibuka, Apa Saja Isinya ?
Baca Juga
Menuk SM, salah seorang pedagang di objek wisata Waduk Gajah Mungkur mengisahkan, dirinya kerap melewatkan waktu tamasya bersama keluarga.
‘’Anak saya tiga, ada yang di Blora, Solo dan Bandung. Jadi ketemu bersama anak relatif sulit. Karena sama-sama kangennya, kadang anak memilih ketemu dengan saya di kios OWGM,’’ kata Menuk, Senin (25/12).
Menuk yang berdagang di Waduk Gajang Mungkur sejak tahun 2013 menuturkan, itu dilakukan karena rejeki di objek wisata itu datangnya di saat liburan. Baik libur hari minggu, libur tanggal merah, libur lebaran maupun liburan sekolah. Untuk hari-hari biasa, tempat wisata relatif sepi yang tentunya berdampak pada pendapatan pedagang.
Di saat sepi, ada seloroh para pedagang yang kerap diucapkan ke sesama pedanag: Sing teka ra tuku-tuku, sing tuku ra teka-teka (yang datang tidak segera membeli, yang mau membeli tidak datang-datang)
Dengan kondisi seperti itu, lanjutnya, Menuk memilih berjualan souvenir, bobeka dan mainan anak. Karena jenis tersebut tidak mudah basi. Lain halnya dengan yang berjualan ikan maupun makanan olahaan lainnya yang harus habis saat itu juga.
Disinggung soal harga, Menuk menjelaskan kalau dirinya hanya mengambil untung sewajarnya agar harga barang yang dijual harganya tak beda jauh dengan yang di luar objek wisata.
‘’Sekarang masyarakat sangat kritis, merasa kemahalan dikit sudah diekspose di media sosial yang dampaknya bisa mematikan usaha. Makanya untung dikit ndak masakah asal berkah dan tidak membuat jera pengunjung,’’ katanya
Terpisah, Kepala UPT OWGM, Pardianto menuturkan bahwa pihaknya selalu mengingatkan para pedagang agar menjual barang dengan harga yang wajar. Selain itu, untuk penjual makanan diimbau untuk selalu menjaga kebersihan. Juga dilarang keras menjual makanan yang sudah basi.
Dalam waktu yang tidak lama lagi, proyek revitalisasi OWGM sudah selesai, dipastikan jumlah pengunjung akan meningkat. Upaya pemerintah tersebut tentunya harus diimbangi dengan sikap dan perilaku pedagang OWGM. Dengan adanya sinergi yang baik, tentu para pengunjung akan mengabarkan hal itu kepada keluarga dan kerabatnya untuk berkunjung ke OWGM.
- Tiket Retribusi Parkir Destinasi Wisata Menumpuk, Mau Diapakan?
- Masih Banyak Peminat, Kontes Batu Klawing Berpotensi Jadi Event Nasional
- Duta Wisata Demak Dan Duta Genre Demak Dukung Pariwisata Lokal