Tiga pekerja migran Indonesia (PMI) menyapu bersih penghargaan utama dalam kompetisi Lomba Pidato Berbahasa Mandarin yang digelar di Taipei, Taiwan, Minggu (25/11).
- Perdana, Polres Tegal Kota Panen Ikan Lele
- Pendaftaran BBM Subsidi Lewat Website MyPertamina Khusus untuk Roda Empat
- Juni Ini, Harga Berbagai Macam Sembako Di Semarang Aman
Baca Juga
Selain menerima piala, ketiga PMI ini juga berhak atas hadiah utama uang jutaan rupiah. Ketiga PMI tersebut masing-masing adalah Dessy Riana (juara 1), Ucik Prasetyaningsih juara 2) dan Herpianti Togatorop (juara 3).
Dalam rilis yang diterima Redaksi RMOL Jateng, ketiga "pahlawan devisa" ini sebelumnya telah menyingkirkan lebih dari 50 pesaing sesama tenaga kerja asing (TKA) dari Vietnam, Filipina bahkan sesama peserta dari Indonesia.
Dessy Riana, yang menyabet juara pertama lomba pidato, menyatakan, dalam pidato bertema "Kampung Halamanku" ini, dirinya banyak memaparkan tentang akulturasi budaya Indonesia dan Thionghoa yang terjadi di Palembang.
"Banyak kebudayaan di Palembang yang dipengaruhi kebudayaan Thionghoa, dari kulinernya, pakaian, dan tempat ibadahnya," terang PMI asal Palembang, yang telah bekerja selama delapan tahun di Taiwan.
Dessy yang saat ini bekerja merawat pasien di Taoyuan, terbilang jeli. Saat tampil dia tak hanya mahir berbahasa Mandarin, pidatonya pun dilengkapi dengan alat peraga gambar yang menjelaskan akulturasi kebudayaan Thionghoa di Palembang.
Dewan juri pun mengganjarnya dengan penghargaan sebagai Juara Pertama Lomba Pidato. Dia berhak atas piala dan uang tunai sebesar NT$.20.000,- (sekitar Rp.9.400.000,- ).
Juara Kedua Ucik Prasetyaningsih tidak sanggup menutupi rasa haru dan bahagia. Ditemui usai menerima piala dan plakat uang tunai sebesar NT$15.000,- (sekitar Rp.7.050.000,- ), gadis asal Ponorogo, Jawa Timur, ini menuturkan, kompetisi ini merupakan kali pertama dan langsung menyabet juara kedua.
"Tadi saya berpidato tentang batik yang merupakan kebanggaan Indonesia. Batik di mata saya laksana lukisan, dia sangat indah," tutur PMI yang mengaku hobi menulis ini.
"Hadiah uang tunai akan saya belikan televisi untuk orangtua saya di kampung. Ini janji saya kepada Bapak di rumah," ujarnya berkaca-kaca.
Sementara itu, Juara Ketiga, Herpianti Togatorop, sengaja tampil dengan busana khas Batak Toba, demi mencuri perhatian dewan juri. Dalam pidatonya, PMI asal Medan ini bertutur tentang Danau Toba.
"Saya ingin mengenalkan betapa Indonesia sangat luas, tidak hanya Jawa," cetusnya. Tak sia sia, wanita yang telah enam tahun bekerja di Taiwan ini menyabet juara tiga dan berhak atas piala dan uang tunai NT$.12.000,- (sekitar Rp5.640.000,- ).
Kepala Bidang Tenaga Kerja, Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei (KDEI Taipei), Sri Indah Wijayanti menyatakan, rasa bangga dan penghargaan kepada para pemenang asal Indonesia.
"Sangat bangga. Semoga ini menginspirasi PMI yang lain. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Taiwan dan semua pihak terkait sehingga acara seperti ini dapat berlangsung," terangnya.
- Subsidi Transportasi Disambut Positif Pengusaha Angkutan Barang
- 7 Ribu Tiket Murah Selama Promo Merdeka
- 2.600 Pedagang Siap Pindah Ke Johar Cagar Budaya Pada Bulan September