Pelaku UMKM di Salatiga Berterima Kasih ke Airlangga Hartarto Soal Penanganan Covid-19

Pelaku UMKM di Kota Salatiga berterima kasih atas berbagai kebijakan yang diambil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto dalam penaggulangan pandemi.


Salah satu pedagang lotek, Alfia (48) menilai, kebijakan yang dibuat pemerintah sangat membantu pedagang kecil dari segi penjualan.

"Menurut saya kebijakan pemerintah untuk penganan pandemi ini udah tepat, jadi UMKM kecil seperti saya bisa jualannya rame lagi," ungkap Alfia, dalam siaran rilisnya, Jumat (14/1).

Alfia bercerita, ketika awal pandemi, dirinya pernah hanya membawa uang Rp50 ribu, bahkan pernah dagangannya tidak laku sama sekali. Padahal, sebelum pandemi, dirinya bisa mendapatkan omzet yang lumayan.

"Dulu sebelum pandemi itu jualan sehari omzetnya bisa Rp1-1,5 juta. Sekarang Rp400-600 ribu, ini juga udah mendingan, dulu pas awal saya pernah gak laku sama sekali, pernah juga cuma bawa pulang uang Rp50 ribu dari hasil jualan," ungkap Alfia.

Alfia mengharapkan, perekonomian Indonesia bisa terus membaik dan penanganan pandemi terus ditingkatkan.

"Walaupun ada varian baru omicron, tapi saya yakin pemerintah dan yang bertugas menangani pandemi ini sudah bersiap untuk menekan penyebaran kasusnya, biar gak jadi kendala buat pedagang kecil," tutup Alfia.

Tak jauh berbeda, Ipung Effendi (37), Pedagang Cendol Dawet Ireng khas Purworejo, mengatakan, bantuan dari berbagai pihak selama pandemi Covid-19 membantu usahanya.

"Saya ngucapin terima kasih ke pemerintah, khususnya ketua KPCPEN, Airlangga Hartarto, penanganan pandemi Indonesia menurut saya luar biasa, dengan banyaknya vaksin yang digencarkan dan pedagang kecil atau UMKM seperti saya ini bisa bangkit," tutur Ipung dalam acara usAHA Borong Usaha yang dilakukan komunitas binaan Airlangga Hartarto.

Dia berkisah, mengalami penurunan pendapatan hingga 80 persen dari sebelum pandemi.

Sebelum pandemi, dirinya bisa mendapatkan omzet Rp2-3 juta. Setelah pandemi omzet yang didapatkan hanya Rp700 ribu. Namun, seiring penanganan pandemi yang terus meningkat dari pemerintah, ia mengaku mulai ada peningkatan penjualan.

"Dengan adanya program vaksin dan kasusnya terus menurun, penjualan saya secara grafik itu meningkat, ya meskipun gak seperti sebelum pandemi, tapi itu lumayanlah, dibanding sebelum ada vaksin dan ketatnya pembatasan," jelas Ipung.