Pelecehan Siswa Terhadap Guru SMK, Bupati Kendal Merasa Prihatin

Merasa prihatin dengan video adegan siswa membully gurunya di dalam kelas, Bupati Kendal, Mirna Annisa, mendatangi SMK NU 3 kaliwungu, Senin(12/11).


Kedatangan Mirna ke sekolah untuk meminta kejelasan terkait adegan dalam video yang menjadi viral ini. Bupati bertemu dengan lima siswa yang ada dalam adegan video tersebut yang didampingi Kepala Sekolah SMK NU 3 Kaliwungu, Muhaidin, dan Pengawas SMK dan SMA Kendal, Langgeng Budiharso.

Dalam pertemuan tersebut, bupati ingin mengetahui dengan pasti apa yang sebenarnya terjadi.

Meski dalam keterangan sekolah yang dilakukan siswa kelas sepuluh jurusan teknik kendaraan ringan ini hanyalah guyonan semata tetapi Bupati ingin mengetahui secara pasti apa yang melatar belakangi kejadian tersebut.

Menurut Mirna yang dilakukan siswa-siswa tersebut sangatlah tidak beretika dan tidak bermoral. Tadi sudah ada pengakuan dari guru dan dari murid yang katanya itu hanya becanda yang bermaksud untuk menghibur pak gurunya agar tidak marah. Saya pasti prihatin, saya secara pribadi prihatin. Saya melihat cara becandaannya saja ngga layak, ngga beretika dan bermoral," katanya.

Lebih lanjut bupati mengatakan, guyonan yang dilakukan siswa dan guru ini tidak wajar. Apalagi dilakukan di lingkungan sekolah dan saat jam pelajaran sehingga kualitas guru dan anak didiknya menjadi pertanyaan.

Untuk pembinaan selanjutnya, bupati menyerahkan kepada sekolah namun sebagai warga kendal perlu pembinaan agar tidak terjadi lagi. Kalau untuk pembinaan itu tugas dan kewenangannya di propinsi. Ini kan SMK berbasis yayasan kebetulan kan ada pengurus yayasannya. Sedangkan saya ini kan terkait etika dan moral masyarakat di kabupaten Kendal karena ini kan bagian dari keluarga besar kabupaten Kendal," tambahnya.

Sementara itu, Joko Susilo, guru yang ada dalam adegan video tersebut, mengaku, yang dilakukan anak-anak hanya candaan saja. Awalnya ada anak yang melempar kertas saat ditanya tidak ada yang mengaku. Namun ada siswa yang maju dan bercanda agar sang guru tidak marah sambil dorong-dorongan.

Saat itu ada yang melempar kertas dan mengenai saya terus saya tanya siapa yang melempar tapi tidak ada yang mengaku. Ya sudah saya diamkan saja. Mereka dekati saya dan becandain saya. Mereka hanya becanda saja namun memang candaan siswa-siswa ini berlebihan," katanya.

PG, salah satu anak yang ada dalam adegan video tersebut mengaku, guru Joko Susilo kerap mengajar dengan becanda. Dirinya tidak ada maksud untuk membully guru karena yang dilakukan hanya candaan saja.

Kami hanya becanda saja dan ngga ada maksud mengeroyok atau membully pak Joko. Pak Joko itu suka humor, jadi kami coba menghiburnya agar tidak marah pas kejadian itu," katanya.

Pengawas SMA dan SMK Kendal, Langgeng Budiharso, mengatakan, Joko Susilo masih perlu didampingi karena kemampuan dan kepribadiannya agar lebih ada ketegasan. Ini patut kita prihatinkan. Jadi ke depan ini harus ada tindakan nyata dari sekolah maupun yayasan bagaimana sebaiknya untuk pak joko ini. Mudah-mudahan ada solusi terbaik terutama siswa-siswa yang masih ada disini bisa terselamatkan," katanya.

Usai pertemuan antara pihak sekolah, pengawas, bupati kendal dan siswa serta guru siswa yang dipanggil meminta maaf kepada orangtua yang juga ikut dihadirkan. Kelima siswa tersebut sungkem sambil menangis dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.