Pelepasan 15 pelajar asal Papua dan Papua Barat yang merupakan anak asuh Kapolres Salatiga dan Pejabat Utama Polres Salatiga usai menempuh studi SMA di Salatiga diwarnai suasana penuh haru.
- Soal Beras Bergambar Dirinya, Gibran: Ini Uang Pribadi
- Pegawai Rutan Salatiga Harus PASTI
- Umumkan 18 Calon Anggota, Kedepan Dewan Pers Bakal Lebih Hegemonik
Baca Juga
Pelepasan 15 pelajar asal Papua dan Papua Barat yang merupakan anak asuh Kapolres Salatiga dan Pejabat Utama Polres Salatiga usai menempuh studi SMA di Salatiga diwarnai suasana penuh haru.
Wakapolres Salatiga Kompol Eko Kurniawan SH, menyampaikan bahwa sebagai siswa yang telah lulus maupun yang masih menempuh pendidikan atau menimba ilmu agar tetap semangat dalam belajar dan sekolah di Salatiga.
"Kepada siswa yang telah lulus tetap kedepan harus membawa nama baik sekolah karena perjalanan mu masih panjang untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dimana nantinya diharapkan dapat bermanfaat dan membangun di Papua," kata Kompol Eko Kurniawan SH, Sabtu (29/5).
Tidak lupa Waka Polres juga berterimakasih kepada semua guru yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik dan penuh kesungguhan. Tak lupa, ia mengajak kepada semua guru untuk terus meningkatkan kualitas anak didik yang lebih baik lagi.
Ditempat terpisah, Kapolres Salatiga AKBP Rahmad Hidayat SS menyampaikan permohonan maafnya karena tidak bisa secara pribadi hadir dalam kegiatan pelepasan siswa asal Papua dan Papua Barat yang telah lulus pendidikan di Kota Salatiga.
Namun sebagai Bapak Asuh bagi pelajar asal Papua dan Papua Barat, ia berharap jalinan silaturahmi akan terus dibina.
"Silaturahmi ini untuk memberikan bimbingan, perlindungan, pengayoman dan pelayanan bagi adik-adik asal Papua dan Papua Barat sehingga merasa aman dan nyaman saat menempuh studi di Kota Salatiga," paparnya.
Kapolres Salatiga menekankan bahwa Papua adalah Indonesia. Ia ingin putra daerah yang belajar di Salatiga yang nantinya kembali ke Papua untuk ikut menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Papua.
"Sampaikan informasi yang baik dan benar. Serta, waspada terhadap informasi yang tidak benar atau hoaks yang dapat memecah belah Papua, pihak manapun yang tidak ingin Papua aman dan damai. Dan Adik-adiklah diharapkan mampu memberikan informasi yang baik bahwa "Papua adalah Indonesia, kita semua cinta Papua",' tandas AKBP Rahmad Hidayat SS.
Sejumlah siswa berkesempatan menyampaikan pesan dan kesan yang diantaranya disampaikan oleh Dev Robert S. Wenggi.
Ia menyatakan rasa syukurnya selama 3 tahun menempuh pendidikan SMA di Salatiga dengan lancar tanpa kendala apapun.
"Terimakasih kepada Bapak kepala sekolah dan guru-guru yang telah membimbing kami selama ini sehingga dapat lulus pendidikan. Tentunya kesempatan untuk bersekolah di SMA di Salatiga luar biasa karena merupakan sekolah yang baik dan diharapkan dapat membangun Papua. Berat rasanya ketika lulus ini, karena ada pertemuan pastinya ada perpisahan banyak kenangan, ilmu yang tak terlupakan," ucap Dev Robert S. Wenggi. [sth]
- Pemkab Sukoharjo Pinjamkan 351 Motor untuk Babinsa dan Bhabinkamtibmas
- Deswita Kedungori Bagian Dari Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal
- BRT Trans Jateng Inisiasi Ganjar Tetap Jadi Primadona Masyarakat