Pelita Ucapkan Natal Lewat Tumpeng dan Pohon Perdamaian

Segenap masyarakat lintas agama di Kota Semarang kembali menunjukkan perdamaian dalam keberagaman dalam menyambut hari Natal 2019 ini.


Melalui Persaudaraan Lintas Agama (Pelita), mereka memberikan tumpeng dan pohon natal perdamaian kepada pendeta GBI Tlogosari, Wahyudi.

Koordinator Pelita, Setyawan Budy, mengatakan ingin memberikan dukungan secara moral kepada pendeta Wahyudi yang sampai saat ini berjuang membangun GBI Tlogosari.

"Kami mengucapkan selamat Natal kepada Pak Wahyudi, yang sudah 21 tahun ini berjuang mendirikan gereja GBI Tlogosari. Kami ingin katakan bahwa Pak Wahyudi tidak sendirian," kata Wawan, Senin (23/12).

Dia menambahkan, tumpeng yang diserahkan merupakan simbol keberagaman di Indonesia.

Pihaknya ingin membuktikan bahwa melalui keberagaman masyarakat Indonesia bisa bersatu.

"Seperti simbol-simbol yang terdapat di dalam tumpeng itu. Kita semua bersatu dalam keberagaman," tambah dia.

Sementara itu, Wahyudi, mengucapkan rasa terima kasih atas dukungan dari berbagai masyarakat lintas agama.

Menurutnya, hal ini sangat berarti dan memberikan kedamaian tersendiri bagi dia.

"Atas nama gereja saya ucapkan terima kasih. Kami bersyukur mendapat perhatian dan dukungan sedemikian rupa," tutur dia.

Dia berharap, gereja yang sudah dia bangun sejak tahun 1998 ini dapat segera selesai. Harapannya para jemaat dapat beribadah dengan kenyamanan.

"Kami berharap dapat segera selesai. Kami akan terus membangun gereja ini karena kami telah memiliki izin prinsip (IMB) sejak lama," pungkasnya.

Dalam kunjungan ucapan selamat hari Natal itu sebagian tokoh agama yang turut hadir. Mulai dari umat Hindu, Katholik, Budha, Muslim dan kelompok Gusdurian.