Presiden Joko Widodo merupakan sebuah fenomena sosial. Walau begitu, peluangnya dalam Pilpres 2019 masih berbahaya.
- Bawaslu Kota Semarang Ingatkan Masyarakat Waspada Politik Uang Digital Jelang Pemilu 2024
- Pilwakot Solo Mulai Diminati, 14 Bakal Calon Ambil Formulir Pendaftaran
- Kemenpar Buat Tim Crisis Center Pantau Kondisi Wisman Di Lombok Dan Bali
Baca Juga
Begitu dikatakan pengamat sekaligus pelaku ekonomi, DR. Riza Suarga dalam diskusi Menakar Peluang Jokowi Dua Periode di Resto Padzzi KKO 101 Ulam, Jalan Raya Cilandak KKO 101, Jakarta Selatan (Jumat, 30/3).
"Jokowi ini fenomena sosial. Indikatornya, dia enggak punya partai, Jadi kalau ditanya peluang, peluangnya masih berbahaya. Parameternya, dia gak punya pasukan, relawannya sibuk. Saya ragu 2019 relawan ngumpul lagi kayak 2015," jelasnya seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL
Tak hanya itu, Riza juga menilai masyarakat kelas menengah yang sulit untuk diatur merupakan salah satu alasan mengapa peluang Jokowi masih berbahaya.
Walau begitu, menurutnya, pencapaian Jokowi selama tiga tahun ini, cukup membanggakan. Utamanya, dalam bidang infrastruktur, sehingga untuk mendapatkan dua periode kepemimpinannya sangat adil.
"Banyak sekali, partai belum jelas, itu kan baru deklarasi. Jelang 2019 ada salah apa, kita gak tau," jelasnya.
"Kelas menengah mau bergerak kalau dari hatinya, ini adalah sebab fakta. Saya katakan masih sangat berbahaya dua periode. Jokowi ini fenomena sosial yang luar biasa. Kalau dia simbol kelas menengah, pilih dia," demikian Riza.
- Ganjar-Alam Sempat Deeptalk Sebelum Resmi Bacapres
- Vaksin Booster Dimulai 12 Januari, Menko Airlangga: Perpres dan Permenkes Sedang Disiapkan
- Jelang Pencoblosan, Pj Gubernur Jateng Minta Masyarakat Cerdas