Pembangunan wahana wisata Jateng Valley di Hutan Wisata Penggaron mulai dikerjakan.
- Rumah dan Kandang Ayam Milik Warga Purbalingga Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Rupiah
- Jaga Kondusifitas Ramadan dan Idul Fitri, Pemkab Grobogan Gelar Rakor Terpadu Penanganan Konflik Sosial
- Bergodo dan Bedug Raksasa Akan Meriahkan Kirab Budaya Dugderan
Baca Juga
Pembangunan wahana wisata Jateng Valley di Hutan Wisata Penggaron mulai dikerjakan.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta kepada pengembang Jateng Valley mengelola pembangunan yang berorientasi lingkungan.
"Kedua, ini bagian dari survival kita di tengah pandemi ekonomi tetap coba kita gerakkan, potensi-potensi ekonomi kita gerakkan, ada potensi-potensi sosial kemasyarakatan bisa kita gabung dan Jateng Valley ini adalah salah satunya," kata Ganjar, Rabu (16/6).
Ganjar meminta pada pengembang agar memprioritaskan bangunan-bangunan iconic. Sehingga bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk bisa datang.
"Sehingga nanti kalau orang datang, Jateng valley itu lho ada salah satu yg ikonik yang mereka pasti akan melihat, pingin foto, pingin kemudian melihat di sini," ujarnya.
Ganjar juga mewanti-wanti agar pengelolaan dilakukan dengan berorientasi lingkungan. Ganjar berharap tidak terlalu banyak area dengan pohon-pohon yang sudah tinggi menjulang tersebut dipotong.
"(Pastikan) sesedikit mungkin (pohon yang dipotong) karena ini sudah menjadi hutan yang sangat bagus dan orang kalau datang ke sini harapannya dia akan mendapatkan oksigen segar, gratis, bahagia dan kemudian mendapatkan nilai tambah dari orang-orang yang datang ke sini," ujarnya.
Tak sampai disitu saja, Ganjar juga berharap pengembangan Jateng Valley tak hanya bermanfaat bagi pengelola namun juga memberi rezeki bagi masyarakat sekitar.
"Tentu saja harapan kita, banyak orang yang bisa mendapatkan rezeki dari tempat ini. Sehingga semua akan bisa menjadi satu kekuatan untuk bisa bangkit bersama. Jadi ngrejekeni, manfaat dan membikin rakyat bahagia," tandasnya.
Sebagai informasi, pembangunan obyek wisata Jateng Valley ini proyeknya mangkrak sejak 2010 itu bisa dilakukan. Nantinya, proyek tersebut disebut menjadi destinasi wisata terbesar se Asia Tenggara dengan luas lahan 370 hektar.
- Sandiaga Uno Tantang Santriwati Batang Buat Baju Koko
- Pemkot Semarang akan Miliki Ekskavator Mini Sebesar Rp2,4 Miliar
- Kemenag Sukoharjo Gelar Rakor Penyuluh Agama Islam