Pemerintah Dinilai Kurang Serius Perkuat Koperasi

Anggota Komisi VI DPR RI, Marwan Jafar menyebut pemerintah kurang serius memperkuat koperasi yang diyakini bisa menjadi obat, tatkala ekonomi negara bahkan dunia sedang melambat.


"Koperasi yang memiliki probabilitas positif bisa menjadi obat, misalnya negara ekonominya sedang melambat karena ini menyangkut masyarakat yang paling bawah," ujarnya dalam siaran rilisnya, Minggu (8/3).

Koperasi, lanjut dia, bisa menjadi obat, tatkala ekonomi negara bahkan dunia sedang melambat. Terlebih saat ini perekonomian global masih berselimut ketidakpastian.

"Konsentrasi secara serius untuk memperjuangkan koperasi, khususnya yang dibentuk oleh pemerintah perlu dilakukan. Dengan begitu, kegotongroyongan ekonomi bisa terwujud melalui koperasi sebagai sokoguru perekonomian nasional," katanya.

Ketua DPP PKB tersebut menilai, selama ini koperasi masih diinisiasi oleh masyarakat umum atau civil society.

Sementara peran pemerintah untuk memberikan pendampingan, pemerkuatan, modal dan adiministrasi, belum terinisiasi secara maksimal.

"Sekaligus juga menunjukkan peranannya bagaimana koperasi ini bisa bersaing. Meskipun ini di level tingkat bawah, dalam konteks bersaing dengan perusahan-perusahan kelas menengah. Ini pentingnya," beber legislator asal Pati itu.

Koperasi sehat, menurut dia, adalah koperasi yang memiliki kredibilitas serta probabilitas baik dalam pendirian dan perjalanannya.

"Saya rasa, kalau ini dibuat merata di setiap daerah, ini akan meningkatkan perekonomian dan sesuai dengan cita-cita Bung Hatta, yakni kegotongroyongan ekonomi," ucapnya.