Pemerintah Inggris akan Kolaborasikan Sistem Transportasi Berkelanjutan di Kawasan Kota Lama Semarang

Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste untuk pertama kalinya mengunjungi Kota Semarang untuk melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kota Semarang terutama dalam hal sistem transportasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. 


Hal ini disampaikan langsung oleh Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins usai meninjau kawasan Kota Lama Semarang pada Selasa (17/1).

Owen mengaku takjub dan senang melihat banyak potensi yang bisa digali di Kota Semarang khususnya Kota Lama untuk bisa dikolaborasikan dengan Pemerintah Inggris. 

Owen menyebut sistem transportasi yang ada di kawasan Kota Lama bisa dikembangkan menjadi sistem transportasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. 

Ia mengatakan melalui sistem transportasi yang berkelanjutan maka bisa membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta mengurangi polusi.

"Kunjungan kali ini untuk mempererat hubungan antara Pemkot Semarang dengan Inggris, karena ada potensi yang besar yang bisa ditingkatkan kolaborasinya dengan pemerintah inggris terutama pada sektor transportasi yang berkelanjutan. Ini juga menindaklanjuti MOU yang telah ditanda tangani dengan Kementerian Perhubungan tentang sistem transportasi," kata Owen.

Pengembangan sistem transportasi ini, menurutnya cocok dikembangkan di Kota Lama karena kawasan ini memiliki potensi besar untuk sektor pariwisata yang memang mendatangkan banyak orang berkumpul di dalamnya. 

Dengan ditunjang melalui sistem transportasi yang lebih baik maka sektor pariwisata dna juga industri kreatif yang ada di Kota Lama akan semakin terangkat.

"Saya melihat Kota Lama ini bagus dan saya sangat terkesan dengan langkah Pemkot Semarang yang telah melakukan revitalisasi Kota Lama sehingga bisa mendatangkan ekonomi dan membuat pusat untuk ekonomi kreatif serta mendukung ekonomi kreatif disini," bebernya.

Owen menyampaikan sebuah kota yang berkembang maka sistem transportasinya juga harus dikembangkan lebih baik lagi. 

Melalui kolaborasi ini, pihaknya akan membuat dua proyek terkait transportasi di Kota Semarang terutama Kota Lama dan akan menggandeng perusahaan yang bergerak dibidang perencanaan transportasi dari Inggris.

"Salah satu proyeknya akan dilakukan di Kota Lama yang akan dilakukan oleh Perusahaan dari Inggris bernama PT Arup yakni perusahaan yang menyatukan transportasi umum dengan pusat kota," tuturnya.

Sementara proyek kolaborasi yang kedua, pihaknya juga masih akan menggandeng perusahaan dari Inggris yang memiliki Transit Oriented Development (TOD), yang merupakan sistem transportasi yang berorientasi pada sarana dan prasarana transportasi umum.

Senior Planner PT Arup Indonesia, Gandri Ramadhan menambahkan jika pihaknya telah mendapat dukungan dari Kedutaan Besar Inggris sejak April 2022 untuk membuat sistem transportasi berkelanjutan di Kota Semarang. 

Bahkan rencanaya pada bulkan Maret 2023 ini, peengmabangan proyek akan dimulai dari segi yang paling kecil terlebih dahulu.

"Sebenarnya ada tujuh lokasi tapi Kota Lama akan menjadi prioritas. Kami melihat peningkatan pejalan kaki di Kota Lama sudah sangat baik dan tambahan yang akan kami kembangkan lagi adalah koneksi antara BRT di stasiun Tawang, Pengapon dan Stasiun kereta api Tawang itu sendiri," ucap Gandri.

Pihaknya akan membuat bagaimana orang-orang yang turun menggunakan angkutan umum di kawasan Polder Tawang akan bisa berjalan kaki dengan nyaman menuju meeting point yang berada di area Taman Srigunting.

"Meeting point nya kami lihat ada di sini (Taman Srigunting), padahal area lain dari Kota Lama ini juga menarik. Nah bagaimana kita bisa membuat orang bisa berjalan dengan nyaman dari Polder hingga ke meeting point dengan melewati area-area lainya," tandasnya.