Sejumlah sanksi tambahan diumumkan oleh pemerintah Jepang terhadap Rusia. Di dalamnya terdapat 17 nama individu baru yang menjadi target.
- Tokyo Minta RS Perbanyak Tempat Tidur Khawatirkan Kasus Covid-19 Naik Saat Olimpiade
- Indonesia Kecam Serangan Militer Rusia ke Ukraina
- Menteri Vietnam Dibombardir Kemarahan Warganet karena Makan Steak Emas
Baca Juga
Dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Kementerian Keuangan Jepang pada Selasa (15/3) mengumumkan pembekuan aset untuk 17 individu Rusia, yaitu miliarder Viktor Vekselberg, 11 anggota Duma, dan lima anggota keluarga bankir Yuri Kovalchuk.
"Jepang akan bertindak sejalan dengan negara-negara G7 lainnya mengenai sanksi," kata jurubicara utama pemerintah, Hirokazu Matsuno, seperti dikutip Reuters.
Dengan pengumuman ini, maka terdapat 61 individu Rusia yang terkena sanksi Jepang sebagai imbas invasi Moskow ke Ukraina.
"Mengenai sanksi selanjutnya, kami akan terus mengawasi kondisi dan, bersama dengan negara-negara G7 lainnya, merespons dengan tepat," tambah Matsuno.
Selain terhadap individu, Jepang juga telah memberlakukan sanksi pada bank sentral Rusia dan tujuh bank swasta. Di samping berbagai individu, bank, dan organisasi Belarus yang dinilai memberikan dukungan terhadap invasi Rusia ke Ukraina.
Sebagai bagian dari pembatasan yang lebih kuat terhadap Moskow, Jepang juga mengatakan akan memperluas larangan ekspor ke Rusia dengan memasukkan 31 item seperti semikonduktor, peralatan komunikasi, sensor dan radar, serta 26 paket teknologi mulai pekan ini.
- AS Nilai Putin Sebagai Preman Pengganggu Ketertiban dan Hancurkan Demokrasi
- Jepang, Negara Pertama Setujui Ronapreve Untuk Pengobatan Covid-19
- Minyak Bocor di Teluk Meksiko Usai Badai Ida