- Peringatan Hari Otda Ke-29, Bupati Blora Dorong Tata Kelola Transparan Dan Akuntabel
- Wabup Purbalingga: Bansos Tak Boleh Salah Alamat
- Audiensi ADKASI Dan ADPSI Kepada Dirjen OTDA Kemendagri Demi Perkuat Sinergi Otonomi Daerah
Baca Juga
Rembang - Pemerintah mempercepat program swasembada pangan dari rencana tahun 2029, dipercepat menjadi dua tahun ke depan atau tahun 2027.
Kepala Dinas Pertanian Dan Pangan Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto menyampaikan hal itu, saat membuka kegiatan pelatihan jurnalistik dan lomba menulis berita dengan tema ketahanan pangan di ruang audio video kompleks Museum Kartini Rembang, Kamis, (20/02) sore.
“Program swasembada pangan yang semula ditargetkan 2029, kini dipercepat oleh pemerintah, menjadi 2 tahun kedepan kita harus sudah swa sembada pangan,” ungkap Agus.
Hal ini merupakan tantangan bagi Kementerian Pertanian sampai jajaran di tingkat kabupaten untuk mewujudkan target tersebut.
Maka pihak Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten menggandeng berbagai unsur. Salah satunya kerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Rembang, mengadakan pelatihan jurnalistik dan lomba menulis berita.
Tujuannya, memberikan sumbangsih terkait isyu-isyu pangan dalam bentuk tulisan, sehingga pesannya dapat tersampaikan kepada masyarakat, sekaligus pemerintah sebagai pengambil kebijakan.
“Kami ingin isu-isu pangan menjadi isu yang diangkat bersama-sama. Apalagi negara kita dikenal sebagai negara agraris, tapi hampir selalu mengimpor pangan. Beri kami sumbangsih pikiran dari adik-adik semuanya. Mungkin kami terjebak pada rutinitas, tidak bisa out off the box. Kami ingin ide-ide segar, ide-ide fresh terkait pertanian,” imbuh Agus Iwan.
Ketua PWI Kabupaten Rembang, Musyafa Musa, berharap melalui kegiatan ini, budaya literasi (membaca dan menulis) akan semakin bergairah.
“Kami menyadari di tengah kemajuan teknologi, budaya literasi semakin luntur. Nggak seaktif dulu era tahun 90an atau 2000an silam,” ujarnya.
Selain itu, dari karya tulisan berita dapat mendorong tumbuhnya petani-petani millenial di kalangan generasi muda.
“Kalau dulu seusia saya di desa, sudah terbiasa nanam, merawat padi sampai panen. Sekarang zaman sudah berubah, banyak terjadi pergeseran. Sektor pertanian meski masih dominan di Kabupaten Rembang, trennya juga terus menurun. Kita ingin ke depan pertanian semakin tumbuh lagi,” kata Musyafa.
Setelah pelatihan, para peserta yang berjumlah 34 anak SMA sederajat se-Kabupaten Rembang ini, langsung menulis berita untuk dilombakan.
Peraih juara nantinya akan diumumkan, sekaligus menerima hadiah pada penutupan Agro Expo di Museum Kartini Rembang, Minggu malam (23/02).
- NGOPI Berhasil Kuak Rahasia Kecantikan Bersama Dr. Ratih Nuryanti
- Tim Dinparta Dan Satpol PP Serbu Pujasera Demak
- Pedagang Rod As Kadilangu Serbu Jepara Dan Berkolaborasi Emas Dengan Dinparta Demak