Pemkab Batang Temukan 8 Hewan Ternak Positif PMK

Pemerintah Kabupaten Batang memastikan delapan hewan ternak positif terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hewan ternak itu berasal dari desa Rowobelang, kecamatan Batang dan desa Rejosari Barat, kecamatan Tersono.


"Rinciannya, tiga sapi dan dua kambing di Rowobelang. Lalu, tiga sapi di Rejosari Barat," kata kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan, Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (Dislutkanak) Kabupaten Batang, Syam Manohara, Rabu (18/5).

Ia menyebut pihaknya masih menunggu hasil laboratorium tujuh sapi asal desa Menguneng, kecamatan Warungasem. Meski gejala klinis mengarah ke PMK, ia tetap menunggu hasil lab Balai Besar Veteranian Wates.

Syam mengatakan pihaknya juga menemukan bahwa tiga sapi yang terkenda PMK di Rejosari Barat telah disembelih. Laporannya, ketiga sapi disembelih untuk keperluan warga.

Ia menyayangkan jika para peternak asal menyembelih. Sebab, meski sudah mati, virus penyebab PMK masih bisa menyebar melalui daging.

"Kalau saran saya, kalau mau disembelih, daging sekalian direbus di situ. Jeroannya dibakar," ucapnya.

Di sisi lain, Kepala Dislutkanak Kabupaten Batang, Windu Suriadji menambahkan sudah membentuk tim unit respon cepat (URC). Anggota tim URC penanganan PMK terdiri atas lintas instansi.

Dalam rapat koordinasi, pihaknya sedang menimbang untuk menutup sementara pasar hewan di Batang. Ada tiga pasar hewan yaitu pasar hewan Limpung, pasar hewan Batang dan pasar hewan Bandar 

"Tapi kami masih menunggu perkembangan kasusnya. Pertimbangan itu karena pasar hewan merupakan titik kritis persilangan sapi dari berbagai daerah," jelasnya.

Windu juga meminta para peternak tidak melakukan transaksi jual beli sapi dari daerah terjangkit. Sehingga penyebaran PMK tidak meluas.