Upaya untuk mengurangi risiko bencana (mitigasi) bencana di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Pemkab Grobogan pelatihan mitigasi untuk masyarakat Grobogan, Kamis (14/ 7).
- Satpol PP Kota Semarang Targetkan Pembongkaran Pasar MAJT Pada Bulan Desember
- 51 Personil Polres Salatiga Naik Pangkat pada Awal Tahun
- Pemkot Semarang Jamin Sekolah Gratis Bagi Anak Korban Covid-19
Baca Juga
Pelatihan dilaksanakan di aula Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Grobogan, diikuti para relawan, akademisi, hingga awak media. Mereka juga memperkenalkan sebuah aplikasi darurat bencana SIGANA.
Kepala BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih yang menjadi nara sumber dalam pelatihan tersebut menjelaskan cara pengoperasian aplikasi terutama saat terjadi bencana.
Sekretaris Daerah Kabupaten Grobogan Moh Soemarsono mengatakan, menurut survei dari Jepang, hanya 34,9 persen orang bisa selamat dari bencana karena mampu menyelamatkan diri.
Kemudian, orang yang selamat karena ditolong keluarga sekitar 31,9 persen dan mereka yang selamat karena ditolong tetangga sebesar 28,1 persen.
Sedangkan, mereka yang selamat karena ditolong tim penyelamat, jumlahnya hanya 5 persen saja. Itu diungkapkannya saat memberikan sambutan Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana.
Pria yang juga menjabat Ketua PMI Kabupaten Grobogan itu mendorong, agar program mitigasi bencana diselenggarakan hingga tingkat desa. Pihak desa pun diminta mengalokasikan anggaran untuk program itu.
”Sudah ada anggarannya belum, bapak-ibu kepala desa? Belum ada kan? Saya minta untuk dianggarkan mitigasi bencana, berapa pun, kecil tidak apa-apa,” imbuhnya.
Menurutnya, mitigasi bencana di tingkat desa, bisa dilakukan dengan menyiapkan sarana prasarana yang dibutuhkan. Selain itu, yang tak kalah penting yakni menyiapkan masyarakat agar memilliki pengetahuan memadai tentang mitigasi bencana.
- Jateng Bersholawat Diikuti Ribuan Santri dan Masyarakat Demak dan Sekitarnya
- Hasil Swab PCR Walikota Gibran Sudah Negatif
- Sempat Molor, Dewan Setujui LKPJ Walikota Semarang