Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang merevitalisasi saluran air mengantisipasi penanggulangan banjir.
- Jembatan Pasar Warungasem Batang Mengkhawatirkan, Ini Penampakannya
- Tahun 2021, Terjadi 78 Kali Bencana di Cilacap
- Notaris Diingatkan Registrasi Aplikasi Go Anti Money Laundry
Baca Juga
Kepala Bidang SDA dan Drainase Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Mochamad Hisam Ashari mengatakan, ada sekitar delapan titik saluran air dalam proses revitalisasi.
Dimulai dari timur, Saluran Klipang, Saluran Kedungmundu, Saluran Tentara Pelajar, Saluran Erlangga, Saluran Pemuda-Imam Bonjol, Saluran Depok, dan Saluran Jatisari. Saluran Tlogosari Wetan telah rampung, dan lainnya akan selesai awal bulan depan.
"Itu salah satu dari antisipasi kita menghadapi musim hujan tahun ini karena memang pada lokasi yang disebutkan tadi, ternyata harus diakui kapasitas saluran terlalu kecil, tidak seimbang dengan debit air," kata Hisyam, Selasa (3/10).
Anggaran digelontorkan dalam proyek ini sekitar Rp1 Miliar hingga Rp3 Miliar tergantung panjang dan kedalaman saluran. Pekerjaan-pekerjaan tersebut dipastikan akan rampung sebelum musim hujan. Demikian juga, Hisyam menjamin konstruksi bangunan yang kokoh.
Dia pun mengatakan, pekerjaan saluran air tersebut tak akan berjalan semasif ini jika tidak ada dorongan dan dukungan dari Wali Kota Semarang.
Menurutnya, di samping saran dan masukan dari masyarakat, Ita (sapaan akrab Wali Kota Semarang) banyak menaruh perhatian terkait penanganan menjelang musim hujan.
"Beliau memonitor terus, bagaimana langkah kami dan memberikan support, dukungan moral sangat besar untuk bergerak," katanya, dengan menjelaskan bahwa setiap harinya Ita memberikan semangat agar tak lelah melayani masyarakat.
Termasuk dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang yang tak henti-hentinya memantau pihaknya bekerja sesuai dengan program perencanaan dan keinginan masyarakat.
"Saya kira dewan sepaham dengan kami, artinya bersama-sama berjuang dan berkomitmen mengatasi banjir. Tingkat legislatif terus mendorong memberikan dukungan kepada kami agar melaksanakan tugas sebaik-baiknya," ujarnya.
Hisyam menyatakan, telah memiliki tim khusus untuk melakukan pemantauan wilayah-wilayah yang memiliki saluran air buruk. Dalam hal ini, pihaknya tak menunggu waktu lama mengerahkan personel untuk menanganinya.
"Begitu juga di era medsos yang serba mudah ini, saya kira kita dipermudah untuk merespon aduan warga. Insya-Allah langsung kami tangani," ujarnya.
Hisyam menuturkan, penanganan banjir tak akan bisa dilakukan dari sudut pemerintah. Dia berharap peran masyarakat untuk bisa berkolaborasi menuntaskan persoalan air bah di Ibu Kota Jawa Tengah.
"Musim hujan mungkin baru akan mulai satu bulan ke depan, masih ada waktu untuk berbuat bersama," katanya.
- 12 Desa di Grobogan Mendapatkan Bantuan Pamsimas
- Prasetyo Utomo : Jika Berekspresi Dihalangi, Tandanya Zaman Sudah Tak Baik-baik Saja
- Pasien Asal Kabupaten Semarang Dan Grobogan Terbanyak Di RSUD Salatiga