Kota Semarang harus bisa merespon setiap peluang yang tercipta dari pertumbuhan kawasan industri.
- Inflasi Kota Semarang Oktober Capai 5,9%
- Hendi Pamitan kepada Pegawai Pemkot untuk Bertugas di Ibukota
- Pemkot Semarang Tengah Siapkan Administrasi Pengganti Wali Kota Semarang
Baca Juga
“Kota Semarang beruntung karena dengan adanya proyek strategis nasional seperti Kawasan Industri Terpadu Batang, Kawasan Industri Terpadu Kendal, hingga rencana pemindahan ibu kota negara di Kalimantan, menjadikan Semarang menjadi suatu pusat (letaknya di tengah-tengah). Beberapa waktu yang lalu Kota Semarang telah membuat city branding yang baru yakni simpul ekonomi Jawa,” ungkap Sekretaris Daerah Kota Semarang, Iswar Aminuddin dalam menggelar Focus Group Discussion (FGD) mengenai Detailed Engineering Design (DED) Masjid Raya Mijen dan Underground Simpang Lima, Selasa (22/11), Rooms Inc Hotel.
Menurut Iswar, melihat perkembangan pembangunan kawasan industri di Jawa Tengah, beberapa investor tengah berminat untuk menjadikan Kota Semarang sebagai pusat logistik.
Bahkan ada yang sudah mengajukan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) atau izin lokasi sebesar 250 hektare.
“Singapura bisa tumbuh padahal tidak punya apa-apa, itu karena logistiknya. Ini yang akan kita lakukan di Kota Semarang. Bahwa dengan pembangunan sebagai pusat logistik di Kota Semarang kita akan bisa berlari kencang. Untuk itu semua wilayah di kota harus kita pikirkan,” terang Iswar.
Ke depan, lanjut dia, investasi di Kota Semarang pasti akan terus tumbuh. Pembangunan Underground Simpang Lima merupakan salah satu Proyek Strategis Kota Semarang RPJMD Tahun 2021-2026.
Pengembangan tersebut dalam rangka untuk mengurangi kemacetan, khususnya di kawasan Simpang Lima serta sebagai pusat perekonomian.
- Iswar Aminuddin Jadi Tamu di Gebyuran Bustaman, Begini Rencananya Kembangkan Pariwisata Kota Semarang
- Agustina-Iswar Janjikan Rp25 Juta per Tahun per RT
- Prihatin Gangster, Iswar: Anak Remaja Butuh Perhatian