Pemkot Semarang Tidak Fasilitasi Vaksin dan Antigen Pada Peserta CPNS

Pelaksanaan ujian CPNS Pemerintah Kota Semarang sesuai jadwal akan dilaksanakan mulai tanggal 19 September hingga 6 Oktober di Universitas Negeri Semarang (UNNES). Beberapa syarat wajib yang harus dipenuhi oleh peserta ujian adalah membawa hasil swab Antigen atau PCR dan juga sertifikat sudah di vaksin.


Menanggapi hal tersebut Pemerintah Kota Semarang meminta agar semua peserta ujian yang masuk dalam formasi di Pemkot Semarang untuk bisa melakukan swab secara mandiri dan mencari lokasi vaksinasi untuk bisa mendapat vaksin jika memang belum divaksin.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengatakan bagi para peserta ujian untuk bisa memenuhi segala persyaratan ujian tersebut secara mandiri. Artinya Pemerintah Kota Semarang tidak akan menyediakan layanan khusus antigen atau PCR dan vaksin khusus bagi para peserta ujian.

"Tentang CPNS yang harus vaksin sebelum ikut tes memang sudah pernah didiskusikan tapi jumlahnya banyak dan mereka juga banyak yang warga semarang, pandangan saya ini mereka kan sedang mencari kerja, maka mereka harus ada upaya atau effort yang luar biasa supaya mereka bisa mendapatkan pekerjaan," kata Hendi, sapaan akrab Walikota Semarang kepada RMOLJateng, Kamis (9/9).

Terkait dengan tes Antigen, Hendi juga mengungkapkan jika saat ini biaya tes antigen juga terbilang cukup terjangkau. Pemkot Semarang, kata dia, tidak akan memberikan bantuan atau subsidi bagi peserta ujian untuk melakukan tes swab.

"Saya sudah cek biayanya Rp 80 ribu jadi masa mau jadi PNS untuk keluarkan uang Rp 80 ribu harus nunggu subsidi pemerintah, maka tidak perlu ada subsidi karena pada saat mereka diterima juga maka mereka akan mendapat fasilitas yang lebih baik dari pemerintah. Jadi jangan cengeng jangan manja kalau angka Rp 80 ribu masih bisa kita cari, yang mampu juga masih banyak," tekannya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam, jika kebutuhan vaksin di Kota Semarang akan diprioritaskan bagi masyarakat rentan hingga pelajar yang saat ini sedang menghadapi PTM. Menurutnya, tidak ada alokasi khusus bagi peserta ujian CPNS yang belum mendapatkan vaksin.

"Kita akan prioritaskan untuk yang masyarakat rentan, yang punya komorbid kalau yang ikut tes cpns kan masih muda-muda masih 18 tahun ke atas jadi tidak ada fasilitas tersebut," kata Hakam.

Hakam juga menyebut jumlah peserta ujian yang lebih dari 20.000 peserta itu, diharapkan sebagian besar sudah mendapat vaksin sebelum mengikuti ujian CPNS. Pasalnya dengan sudah di vaksin maka akan lebih aman ketika harus bertemu dan berhadapan dengan banyak orang saat ujian berlangsung.

"Semua berlakukan vaksin untuk safety tapi kalau modelnya seperti ini kan tidak mungkin kecuali kita memproduksi vaksin sendiri. Tapi mudah-mudahan sebagian besar sudah vaksin terutama masyarakat kota semarang insya allah sebagian sudah vaksin," tandasnya.