Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengantisipasi adanya lonjakan wisatawan di tempat wisata selepas usainya larangan mudik.
- Diilhami Kedai Kopi di Mancanegara, Maximus Gladiator Papua Kembangkan Bisnis dan Wisata Kopi
- Pemkot Semarang Bangun Kampung Melayu Untuk Kembangkan Wisata Kota Lama
- HUT Ke-25, Grand Candi Hotel Berikan Banyak Promo untuk Para Tamu
Baca Juga
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengantisipasi adanya lonjakan wisatawan di tempat wisata selepas usainya larangan mudik.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah, Sinoeng Nugroho Rachmad mengatakan, sudah berkomunikasi dengan para pengelola terutama desa wisata.
"Pengetatan itu menyangkut standart operational procedure, termasuk di antaranya operator peralatan, kelaikan sarana dan prasarana, dan sarana penunjang keselamatan bagi pengunjung (safety first)," kata Sinoeng, Selasa (18/5).
Pihaknya secara tegas menyatakan tempat wisata akan ditutup jika SOP tersebut tidak terpenuhi.
Menurutnya, Disporapar Jawa Tengah juga memiliki pekerjaan rumah soal wahana permainan wisata air seperti waduk, dan sejenisnya. Kata dia, pihaknya perlu melakukan kurasi atau menerapkan verifikasi.
"Anda sudah diverifikasi, Anda layak operasi. Kalau belum ada seperti itu, kami tidak bisa memberikan rekomendasi," ujarnya.
- Kali Pepe Land Libatkan UMKM Dalam Even Pasar Tumpah
- Semarang Bridge Fountain Mulai Aktif Setiap Hari
- Tempat Wisata Semarang Harus Kantongi CHSE dan PeduliLindungi