Penanganan Masalah Kesehatan di Jateng Perlu Kolaborasi Multi Pihak

Rakerda Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Di Grand Mercure Solo Baru Sukoharjo, Jumat (01/03). Foto: Almida Nindya/RMOLJateng
Rakerda Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Di Grand Mercure Solo Baru Sukoharjo, Jumat (01/03). Foto: Almida Nindya/RMOLJateng

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong semua pihak untuk berkolaborasi ikut melakukan penanganan masalah kesehatan. Karena penanganan kesehatan tidak bisa dilakukan sendiri harus kolaborasi berbagai pihak. 


"Pemprov Jateng hingga kini masih menghadapi beberapa persoalan kesehatan, antara  lain angka kematian ibu melahirkan, stunting, tuberkolosis, penyakit menular, dan lainnya. Harus ditangani serentak kolaborasi berbagai pihak," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yunita Dyah Suminar, dalam Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) di Hotel Mercure Sukoharjo, Jumat (01/03).

Menurutnya berbagai upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga keterlibatan semua komponen masyarakat.

Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno mengatakan,  penanganan masalah kesehatan tidak bisa sendiri-sendiri, tapi butuh kolaborasi dengan pemerintah daerah.  

“Apalagi pemerintah provinsi tidak mempunyai wilayah, sehingga harus berkolaborasi dengan kabupaten dan kota," ujar Sumarno. 

Sumarno berharap, acara tersebut diharapkan semua pihak terkait dapat mengakselerasi penanganan masalah kesehatan di Jateng. Menurut dia, berbagai persoalan kesehatan tersebut tidak bisa ditangani secara parsial, tapi perlu perhatian yang lebih serius. 

Selain kolaborasi dengan multi pihak, lanjut Sumarno, upaya yang penting dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat  adalah upaya promotif dan preventif. 

"Karena upaya promotif dan preventif jauh lebih efisien dan lebih penting. Sebab, kalau masyarakat selalu dalam kondisi sehat maka problem-problem lain dapat lebih mudah tertangani. Termasuk masalah stunting dan kemiskinan," pungkas Sumarno.