Penataan Johar Tidak Berjalan Mulus, Hendi Minta Lakukan Evaluasi

Penataan pedagang Pasar Johar hingga kini masih menuai permasalahan yakni masih banyak pedagang yang tidak puas dengan hasil penataan yang dilakukan Pemerintah Kota Semarang. Dari ketidakpuasan tersebut yang membuat sebagian besar pedagang masih enggan pindah ke Pasar Johar, padahal Pemkot menargetkan tanggal 10 September lalu seharusnya pedagang sudah melakukan perpindahan.


Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi meminta Dinas Perdagangan (Disdag) melakukan evaluasi penataan Pasar Johar. Belum lama ini, Hendi sapaan akrabnya, bertemu dengan perwakilan pedagang yang semula berjualan di Johar Tengah namun tergeser ke Shopping Center Johar.

"Sudah saya jelasnya kondisinya seperti apa, kita sudah bertemu dengan pedagang. Saya jelaskan mestinya tidak begitu, Sekda, Asisten II dan Disdag akan saya kumpulkan untuk dilakukan evaluasi," kata Hendi, Rabu (13/10).

Hendi menjelaskan dilihat dari ketersediaan lapak di Johar Utara, Johar Tengah, Johar Selatan, Kanjengan, dan basement Alun-Alun Johar cukup untuk memindah pedagang dengan pola penataan satu pedagang satu kios, los ataupun dasaran terbuka (DT). "Jumlah total lima blok ini  kios sebanyak 728 kios, sedangkan jumlah pedagang yang teregister kios ada 726, semua bisa masuk dan ada sisa suda," ungkapnya.

Sedangkan untuk pedagang los, ada sekitar 2.600 los di lima blok tersebut. Sedangkan, jumlah pedagang yang teregister mendapatkan los ada sekitar 1.600. Dirinya menyebut, seharusnya seluruh pedagang bisa masuk semua. Evaluasi harus dilakukan karena mungkin ada kesalahan pada E-Pandawa yang menjadi sistem dalam pengundian kios maupun los di Kawasan Johar.

"Dari pembahasan dalam rapat sebenarnya perhitungan los dan kios cukup bagi pedagang yang akan dipindah," jelasnya.

Banyaknya pedagang yang tergeser dari tempat jualan lama, seharusnya memiliki hak untuk mendapatkan kios atau los di lima blok  yang sudah disiapkan. Menurut Hendi, jika menunggu SCJ jadi akan terlalu lama.

"Pedagang ini punya hak, meskipun di Utara kapasitasnya terbatas, tapi bisa ke selatan, basement alun-alun, atau Kanjengan. Nah kalau nunggu SCJ masih lama, karena tahun depan dan saya minta untuk dilakukan eveluasi," pungkasnya.