Pendidikan Karakter Sejak Dini Modal Bangun Nasionalisme yang Kuat

Pendidikan karakter harus diimplementasikan sejak dini dan konsisten dalam upaya membangun sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing dan memiliki nasionalisme yang kuat. 


"Upaya untuk membentengi generasi muda dari pengaruh negatif yang mampu merusak karakter anak bangsa harus menjadi kepedulian bersama. Implementasi sejak dini pendidikan karakter di setiap rumah tangga dan lembaga pendidikan harus konsisten dilakukan," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Rabu (26/4). 

Dalam sepekan ini di media sosial dan pemberitaan tersaji tindakan oknum peneliti dan aparat keamanan yang mempertontonkan tindak kekerasan dalam bentuk tindakan dan verbal terhadap ormas dan ibu pengendara motor di jalan. Sebelumnya juga diberitakan sejumlah aksi kekerasan antarwarga di beberapa daerah. 

Derasnya perilaku negatif tersaji di berbagai platform media dan terjadi berulang-ulang, ujar Lestari, dikhawatirkan mampu mempengaruhi proses pembentukan karakter generasi muda. 

Apalagi, ujar Rerie sapaan akrab Lestari, keteladanan adalah salah satu faktor yang mampu membantu pembentukan karakter seseorang. 

Karena itu, Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu mendorong agar penanaman nilai-nilai kebangsaan dan budi pekerti dilakukan sejak dini dalam rangka memperkuat pondasi karakter anak bangsa, sejak di keluarga hingga lembaga pendidikan. 

Selain keteladanan, ujar Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, para orang tua dan guru harus mampu menyampaikan pesan moral terhadap satu peristiwa, baik di rumah atau pun di sekolah. 

Selain itu, jelas Rerie, mengedepankan sikap jujur, saling menghormati dan budi pekerti yang baik terhadap sesama manusia dalam keseharian juga harus menjadi dasar bersosialisasi di masyarakat, sehingga mampu menginspirasi generasi penerus bangsa. 

Rerie menegaskan, negara harus hadir dalam upaya mengakselerasi proses pembangunan karakter SDM nasional, agar mampu membentengi setiap anak bangsa dari gempuran nilai-nilai yang tidak sesuai dengan nilai kebangsaan dan budaya yang kita miliki.