Pengetan Jumenengan, Tradisi Sakral Hari Jadi Kabupaten Purworejo

Promkopim Purworejo
Promkopim Purworejo

Pengetan Jumenengan selalu menjadi acara yang dinanti dalam peringatan Hari Jadi Kabupaten Purworejo, termasuk pada perayaan ke-194 tahun ini. Seperti tahun-tahun sebelumnya, acara sakral ini digelar di Pendopo Rumah Dinas Bupati Purworejo pada Kamis malam (13/2).

Hadir dalam acara tersebut Bupati Purworejo Hj. Yuli Hastuti, S.H., Calon Wakil Bupati terpilih Dion Agasi Setiabudi, S.I.Kom., M.Si. beserta istri, jajaran Forkopimda beserta istri, para Kepala Perangkat Daerah, serta RH Budhi Sardjono, B.E., yang merupakan keturunan RAA Tjokronegoro I.

Dalam sambutannya yang disampaikan dalam bahasa Jawa, Bupati Hj. Yuli Hastuti, S.H., mengucapkan terima kasih kepada para tamu undangan serta mengapresiasi semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembangunan Kabupaten Purworejo.

"Dengan penuh rasa syukur, saya ucapkan selamat ulang tahun ke-194 Kabupaten Purworejo. Semoga Allah SWT selalu menjaga dan memberikan rahmat-Nya agar Purworejo menjadi kabupaten yang sejahtera," ujarnya.

Lebih lanjut, Bupati mengajak jajaran pemerintah daerah dan seluruh masyarakat untuk bersatu-padu meneruskan perjuangan pembangunan para pendahulu demi membawa Purworejo ke arah yang lebih maju.

Menurutnya, Kabupaten Purworejo telah melaksanakan pembangunan sesuai dengan aspirasi masyarakat. Untuk cita-cita pembangunan yang belum tercapai, ia menekankan pentingnya terus menyerap aspirasi masyarakat guna mewujudkan kemajuan daerah.

"Kami berharap dengan adanya Pengetan Jumenengan ini, semangat kita semakin terpacu dalam melaksanakan pembangunan di berbagai bidang di Kabupaten Purworejo," tandasnya.

Pengetan Jumenengan tahun ini semakin semarak dengan penampilan dua pagelaran sendratari. Namun, ada hal yang berbeda dibandingkan tahun sebelumnya, yakni hadirnya Tari Beksan Saptarengku Cakra yang melengkapi Tari Beksan Kidung Cakra.

Tari Beksan Kidung Cakra merupakan tarian yang secara khusus dipersembahkan dalam Pengetan Jumenengan Bupati pertama Purworejo, RAA Tjokronegoro I. Karya seniman tari Purworejo, Melania Sinaring Putri, tarian ini dibawakan oleh tujuh penari perempuan dan mengisahkan tentang lingkaran kehidupan manusia yang terus berputar.

Sementara itu, Tari Beksan Saptarengku Cakra, yang diciptakan oleh seniman Purworejo, Wibi Supri Andoko, menceritakan tentang pencapaian gemilang RAA Tjokronegoro I yang telah mengukir sejarah kejayaan Kabupaten Purworejo.

RAA Tjokronegoro I dikenal atapengetan jumenengan s dedikasinya dalam membangun tatanan kota serta membentuk ideologi demi kesejahteraan masyarakat.

Beksan Saptarengku Cakra bermakna tujuh pencapaian yang tak terbatas dan berdampak luas, meliputi tatanan pemerintahan, Alun-alun Purworejo, saluran irigasi Kedung Putri, jalan raya, Pendopo Agung, Masjid Agung, dan Bedug Ageng Pendowo.

Dengan berbagai rangkaian acara yang khidmat dan penuh makna, Pengetan Jumenengan tahun ini menjadi refleksi atas perjalanan panjang Kabupaten Purworejo serta pengingat akan pentingnya menjaga warisan budaya dan melanjutkan pembangunan demi masa depan yang lebih gemilang.