Penghulu Tafsir Anom Keraton Solo Tutup Usia

Penghulu Tafsir Anom Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat KRT. Pujo Setyonodipuro (66) meninggal dunia Sabtu (18/7) sekira pukul 18.15 WIB. Rencananya jenasah ulama Kraton Solo ini dimakamkan hari ini, Minggu (19/7) di Astana Makam Aji Makamhaji.


Kepada RMOLJateng, GKR Wandansari Koes Moertijah, Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Kraton Kasunanan Surakarta mewakili seluruh kerabat Sentono abdi dalem Kraton Kasunanan Hadiningrat turut berduka atas meninggalnya Penghulu Tafsir Anom Keraton Solo tersebut.

Penghulu Tafsir Anom Keraton Solo Pujo Setyonodipuro meninggal di RS dr OEN Kandang Sapi dikarenakan sakit sudah setahun lalu, ada kanker di ususnya. namun almarhum tidak mau menjalani kemoterapi.

"Selama sebulan belakangan ini kambuh. Sempat menjalani operasi, namun Allah berkehendak lain. Semoga arwah beliau diterima di sisi Allah SWT dan menjadi ahli Jannah atau ahli surga di akhir jaman," paparnya Minggu, (19/7).

Disebutkan Gusti Wandansari, meninggalnya Penghulu Tafsir Anom Keraton Solo, Pujo Setyonodipuro adalah satu kehilangan besar.

Karena sosoknya setiap malam Jumat selama 15 tahun memimpin tahlil dan dzkir  di bangsal Nguntorosongo kemudian pindah di nDalem Kayonan untuk para leluhur dinasti Mataram trah Surakarta.

"Beliau mempunyai kekhususan dalam memimpin tahlil yang pakemnya Kraton Kasunanan Hadiningrat yang lengkap bersama Sahadat Quraisy dan Sultanagungan," jelasnya.

Ditambahkan Gusti Moeng selama beberapa waktu selama  memimpin acara tahlil adalah almarhum memiliki suara yang keras tanpa bantuan sound sistem. Sehingga semua yang hadir bisa mendengarkan dengan seksama.

"Terlebih lagi tata cara melagukan ucapan tersebut mengalun dengan tarikan nafas yang luar biasa sehingga semua merasakan sangat khusyu," pungkasnya.