Surat Edaran Gubernur yang baru terbit Selasa (2/2) terkait "Gerakan Jateng Dirumah saja" selama dua hari pada tanggal 6-7 Februari 2021 menuai keluhan dari pelaku usaha di bidang hiburan.
- Daop 6 Optimalkan Kesiapsiagaan, Antisipasi Gangguan Hidrometeorologi
- Hadiri Mukernas, Cabup Batang 2024 Fauzi Fallas Minta Doa Restu Warga Rifaiyah
- Kapolres dan Dandim 0728 Wonogiri Lakukan Patroli Karhutla
Baca Juga
Surat Edaran Gubernur yang baru terbit Selasa (2/2) terkait "Gerakan Jateng Dirumah saja" selama dua hari pada tanggal 6-7 Februari 2021 menuai keluhan dari pelaku usaha di bidang hiburan.
Alasannya, sektor usaha di bidang pariwisata dan hiburan ramai pada akhir pekan.
Wakil Ketua Paguyuban Pengusaha Entertain Semarang (Pagersemar), Fic Indarto mengatakan, sangat kaget ketika Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo akan menetapkan ‘Gerakan Jateng Dirumah Saja’.
"Jujur saja, saya sangat shock mendengar kabar jika Pak Ganjar akan membuat Gerakan Jateng Dirumah Saja, karena jelas, sektor hiburan Semarang akan semakin terpuruk. Adanya PPKM yang berlanjut hingga tahap kedua saja, sudah membuat kami kewalahan kok," keluh Indarto, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (3/1).
Namun begitu, dia mengaku akan mengikuti kebijakan tersebut dilakukan.
Namun, pintanya, gerakan ini diharapkan hanya dilakukan satu kali saja, mengingat sektor hiburan dan pariwisata juga butuh pemasukan agar perekonomian tidak benar-benar berhenti.
"Kalau kata Pak Ganjar gerakan ini sebagai latihan, kami harap, nanti tidak dilanjutkan lagi untuk diterapkan setiap minggunya, kasian kami juga lah, apalagi mereka yang berpenghasilan harian seperti PKL, mereka bakal puasa dua hari donk," katanya.
Indarto menambahkan, pemerintah juga memikirkan kegiatan yang sebaiknya boleh dilakukan. Untuk penyemprotan yang digadang-gadang akan dilakukan di semua area, pihaknya juga tidak yakin bisa menyentuh semuanya.
Sembari menunggu kebijakan dari Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, pria yang juga menjadi Manager Operasional Inul Vizta, meminta agar vaksinasi untuk pelaku hiburan dan pariwisata juga dipercepat prosesnya.
"Kami ingin agar vaksin untuk sektor wisata dan hiburan dipercepat, jadi kami juga tidak was-was juga, prokes kami pun sudah ketat, bahkan jika terindikasi salah satu karyawan terpapar, langsung melakukan isolasi dan penyemprotan desinfektan," pungkasnya.
- Ketinggian Ombak di Perairan Demak 3 Meter, Kepala BPBD: Tidak Berpotensi Tsunami
- Distaru Semarang akan Ganti Logo SHIELD
- Harga BBM Naik, Tarif BRT Trans Semarang Tetap Normal