PDI Perjuangan diketahui kalah di 11 provinsi yang melaksanakan pemilihan gubernur versi hitung cepat sejumlah lembaga survei.
- Kyai Semarang Doakan Yoyok-Joss Menang Pilkada
- Ilyas Akbar : Kita Sinkronkan dengan Program Peningkatan Kualitas Keagamaan
- Perlu Restorasi Sejumlah Kebijakan dalam Proses Politik di Tanah Air
Baca Juga
Namun, partai banteng punya analisa sendiri terkait fakta tersebut.
"PDIP itu kan lagi mengawal tentang data manual ya, nah kalau data manual itu lambat sekali. Jadi kalau versi quick count memang seperti itu tadi aku lihat juga di analisa beberapa media," ujar Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan DPP PDIP Eva K Sundari kepada wartawan, Rabu (27/6).
PDIP tercatat kalah dalam pilgub di lima dari 11 provinsi yakni Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, dan Sumatera Selatan. Eva mengatakan, faktor ketokohan calon yang diusung hingga tingkat popularitas menjadi penyebab utama.
"Mungkin karena ketokohan yang tidak pas, strategi kampanye yang tidak pas. Tapi ini by case ya," katanya seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL
Meski begitu, Eva memastikan bahwa kekalahan di beberapa provinsi tidak bisa disebut sebagai kelemahan PDIP. Menurutnya, ada beberapa daerah yang memang bukan basis PDIP nemun memperoleh hasil cukup baik.
"Kayak di Jabar yang kita kalah itu kan bukan daerah kita. Pilgub selalu kalah ya di Jatim. Jadi, bukan kemudian ada orang yang menyimpulkan PDIP calonnya rontok semua, tidak bisa seperti itu karena di Jatim kan daerahnya NU tapi PDIP bisa ngangkat segitu artinya lumayan. Dan itu saya yakin nanti kerja di pileg membaik, termasuk di Sumatera," papar Eva.
- Ini Tanggapan Ketua DPC Solo Terkait Status Tersangka Hasto
- Jelang Pilkada Serentak, KPU Solo Siapkan Tiga TPS Khusus
- Geger: Caleg PDI-P Dapil Sidorejo, Bonar Novi Priatmoko, Dinilai Membangkang