Ribuan pasang mata menjadi saksi kemeriahan akan "Gelar Budaya" di Terminal Desa Giri Tengah, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Sabtu (17/06/2023).
- Perayaan Imlek 2025 di Blora, Khidmat dan Memikat Masyarakat
- Wali Kota Semarang Minta Dugderan Semarang Tahun 2025 Digelar Lebih Meriah
- Tuk Panjang Pasar Imlek Semawis, Ada Sajian Makanan Khas Simbol Keberagaman Semarang
Baca Juga
Gelaran diwarnai parade kontingen dari enam dusun yang menampilkan aneka kesenian. Antara lain, pencak silat, tari kreasi anak-anak, dan ogoh-ogoh.
Ada juga seorang warga berpenampilan ala Pangeran Diponegoro naik kuda sambil mengacungkan sebilah keris, siap maju berperang melawan pasukan kolonial Belanda.
Tampak pula iring-iringan tumpeng serta gunungan berisi buah, sayur mayur dan hasil bumi lainnya.
Seperti cabe, sawi, kecipir, kacang panjang, buncid, terong. Lalu ada kagung, waluh, jeruk, pisang, salak, bengkoang. Serta ketela pohong.
Gelar budaya ditandai dalam bentuk prosesi bersih Sendang Suruh yang berlokasi di bawah kaki Bukit Menoreh.
Dilanjutkan kembul bujana diawali doa bersama yang dipimpin seorang tokoh agama setempat.
Arak-arakan dilepas oleh Bupati Zaenal Arifin dengan memecahkan kendi berisi air suci dan pengalungan bunga kepada seorang pemimpin parade sebagai cucuk lampah.
Perhelatan itu telah diawali pementasan group-group rebana dari srluruh dusun, Jumat (16/06) malam.
Sebagai penutup diadakan pentas wayang kulit oleh Ki Radyo Harsono, dengan lakon 'Wahyu Katentreman", Sabtu (17/06) malam.
Plt Kepala Dinas Olahraga, Pemuda dan Pariwisata Jawa Tengah, Sulistyo, gelar budaya Giri Tengah ini tercatat sebagai juara II tingkat nasional 2023.
Karena itu, pihaknya mendapatkan amanah untuk melakukan pendampingan agar desa di kaki Bukit Menoreh ini bisa terlepas dari status Desa Miskin.
Dalam beberapa waktu terakhir, lanjut Sulistyo, pihaknya melakukan beberapa pendampingan untuk mengolah potensi sumber daya yang ada di desa tersebut.
"Melihat perkembangan kondisi saat ini, kami yakin, tahun depan Giri Tengah bisa menjadi Desa Mandiri," ujarnya.
Bupati Magelang, Zaenal Arifin, merasa bangga melihat eksistensi masyarakat Giri Tengah dalam melestarikan tradisi warisan leluhur melalui gelar budaya. Kegiatan itu sebagai wujud sukur atas berbagai limpahan rahmad dari Tuhan.
Karena itu, bupati wanti-wanti supaya budaya warisan leluhur tetap dirawat, dijaga dan harus dipertahankan.
“Karena kepribadian dalam kebudayaan ternyata mampu menjadi benteng dari pengaruh negatif di era globalisasi yang serba cepat," ujarnya.
- Candi Tertua di Jateng Kembali Diekskavasi, BRIN: Bangunan Tersisa 30 Persen
- Wujudkan Kondusivitas Wilayah, Kapolres Tegal Kota Kunjungi Sejumlah Tokoh Agama Dan Masyarakat
- Setelah Ki Nartosabdo Dijadikan Nama Jalan, Boyamin: Pencatatan Hak Cipta Jalan Terus