Perdana Usai Dilarang, Senam Jum'at Berkah Alun-alun Pancasila Salatiga Heboh, Bule Luwes Ikutan Goyang

Olahraga gratisan Jum'at Berkah diikuti dua bule asal Belanda, Yoana dan Kris di Alun-alun Pancasila, Salatiga, Jumat (2/2). Erna Yunus B/Dok.RMOLJateng
Olahraga gratisan Jum'at Berkah diikuti dua bule asal Belanda, Yoana dan Kris di Alun-alun Pancasila, Salatiga, Jumat (2/2). Erna Yunus B/Dok.RMOLJateng

Aksi olahraga senam Jum'at Berkah diinisiasi instruktur profesional Susi Cing-cing di Alun-alun Pancasila, heboh, Jum'at (2/2) pukul 09.00 WIB.


Olahraga gratisan yang kembali digelar usai sempat dilarang Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Salatiga ini diikuti dua bule asal Belanda, Yoana dan Kris. 

Keduannya terlihat luwes mengikuti goyangan alunan musik disuguhkan Susi dan dua rekannya, Rina-Rini.

Sontak, kehadiran bule di kegiatan gratis menyebarkan virus positif dan menarik perhatian masyarakat melintas sekitaran Lapangan Pancasila. "Terimakasih boleh ikut bergabung," kata Yoana, dengan ramahnya.

Diikuti berbagai komunitas dan kelompok masyarakat yang bergabung tanpa gengsi mengikuti alunan musik mulai lagu daerah dengan gerak tradisional hingga lantunan lirik yang dimix lagu-lagu modern.

Dan siapa sangka, senam bersama diusung trio instruktur Susi, Rina dan Rini mampu menyedot perhatian dan viral di sejumlah media sosial.

"Saya dari Solo bermalam di Salatiga dan tahu ada kegiatan olahraga yang heboh di Alun-alun Pancasila dari Youtobe. Ternyata benar, heboh senamnya. Dapat keringat dapat saudara baru," aku Tantri, warga Mojosongo.

Hebatnya lagi, kegiatan olahraga ini juga dibalut  amal dari pegiat senam/ erobik secara iklas dan langsung disalurkan langsung kepada masyarakat membutuhkan.

Sebelumnya, komunitas dan pegiat senam serta erobik di Salatiga bertemu dengan Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani untuk meminta izin dan restu dapat menggunakan Lapangan Pancasila untuk kegiatan kebugaran.

"Sekarang itu kesadaran tinggi untuk olahraga. Event seperti ini (olahraga bersama) bisa mendatangkan tamu dari luar Salatiga dan ayo dibuat stay lebih lama mereka. Dengan mereka (tamu dari luar Salatiga) diajak bergabung senam menjadi data tarik," ungkap Yasip Khasani.

Khusus bagi pejalan kaki yang disebut Dinas Lingkungan Hidup merasa terganggu, Yasip dengan bijak menyebut jika area space Pancasila terbuka untuk kegiatan publik yang positif namun ia meminta tidak memanjakan pejalan kaki.

"Komunitas pejalan kaki di Salatiga juga terkenal. Tapi penggunaan Lapangan Pancasila bisa berbagi dengan kelompok dan pengiat olahraga lainnya," ungkap Pj Wali Kota.