Perkuat Daya Beli Masyarakat, Ribuan Buruh Rokok Diguyur BLT Cukai

Seorang buruh rokok PT Djarum menunjukkan uang BLT yang diterimanya.
Seorang buruh rokok PT Djarum menunjukkan uang BLT yang diterimanya.

Sebanyak 47.801 buruh rokok di Kabupaten Kudus mendapat kucuran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Cukai di pertengahan bulan Juli 2024. Dana BLT ini diberikan secara langsung kepada ribuan buruh di masing-masing lokasi pabrik rokok dimana mereka bekerja.


Dalam penyaluran BLT itu, disaksikan Penjabat (Pj). Bupati Kudus Hasan Chabibie dana Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kudus, Agung Karyoto, Rabu (17/7).  

Kedua pejabat tersebut meninjau penyaluran BLT yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Kabupaten Kudus Tahun Anggaran 2024, kepada ribuan buruh rokok di Brak Djarum Desa Tanjungkarang.

Penjabat Bupati Kudus Hasan Chabibie mengatakan, BLT diharapkan dapat dimanfaatkan para penerima dengan baik.  Salah satunya untuk membantu mencukupi kebutuhan mereka. Apalagi saat ini bersamaan jelang musim masuk sekolah atau tahun ajaran baru.

“Saya yakin dengan disalurkannya BLT cukai ini, tentunya akan meningkatkan daya beli masyarakat sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kudus,” terang Hasan disela-sela memantau penyaluran BLT.

Menurut Hasan Chabibie, para buruh rokok mendapatkan BLT dalam empat bulan. Hal tersebut merupakan hasil penjabaran dari APBD Kabupaten Kudus tahun 2024.

”Kali ini merupakan pencairan BLT untuk yang tiga bulan dan dicairkan secara tiga bulan sekaligus. Besaran BLT yang diterima para buruh Rp 300 ribu per bulan. Jadi, dalam waktu tiga bulan para buruh mendapatkan Rp 900 ribu per orang,” paparnya.

Hasan berjanji menuntaskan pencairan BLT dalam kurun waktu seminggu ini.  Kedepan, ada pencarian BLT kembali pada bulan keempat dengan total pencairan BLT ada empat bulan.

Untuk pencairan bulan keempat besarannya sama yakni Rp 300 ribu. Sedangkan total BLT keseluruhan yang diterima selama empat bulan adalah Rp 1,2 juta.

“Pencairan BLT tidak langsung diberikan empat bulan. Hal ini sudah diperhitungkan agar tidak terjadi inflasi. Saya berharap ini bisa bermanfaat dan dibelanjakan sebaik-baiknya,”  pinta Hasan.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinsos P3AP2KB Kudus, Agung Karyoto menambahkan,  penyaluran BLT selama tiga bulan segera dituntaskan pada bulan Juli ini.

”Untuk BLT bulan keempat, kemungkinan dicairkan pada bulan Agustus atau September 2024,” imbuh Agung.

Agung berharap BLT mampu mengurangi beban pengeluaran kalangan buruh. Sekaligus untuk memberikan tambahan penghasilan. Teknis penyaluran BLT dilakukan secara kolektif. Dari pemerintah memberikan uang tersebut kepada para mandor, kemudian dibagikan ke buruh yang lainnya.

Pj Bupati Kudus Hasan Habibie didampingi sejumlah pejabat PT Djarum meninjau aktifitas produksi rokok.