Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Perpusda) Kota Salatiga meluncurkan SINISA atau Literasi Dini Salatiga membidik anak usia dini.
- Muhammad Rizki Mahasiswa UKSW Sumbang Dua Medali Bagi Kontingen Jawa Tengah
- Lalui Pendidikan Dasar, Calon Penerbang TNI AD Harus Tempuh 80 Jam Terbang
- Ganjar Pranowo Apresiasi Kegiatan Murid SD Kanisius Borobudur
Baca Juga
"Anak-anak yang sedang belajar di TK, di PAUD itu menjadi tugas kita semua. Dan saya monta izin kepada Pak Wali Kota untuk menyerahkan sekitar 14 ribu konten digital yang bisa diakses melalui mobile phone," ujar Kepala Perpustakaan Nasional RI Drs. Muhammad Syarif Bando saat menghadiri pembukaan Expo Literasi dan Talk Show Nasional peningkatan indeks literasi masyarakat di Kota Salatiga, terpusat di Perpustakaan dan Kota Salatiga, Senin (3/7).
Syarif mengungkapkan, SINISA dengan membidik anak usia dini yakni antara 1-6 tahun menjadi bukti Salatiga turut memikirkan kebutuhan pendidikan sejak dini. Kegiatan ini merupakan program pemerintah pusat dan perpustakaan nasional untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dan menjadi gerakan nasional.
Pusnas, lanjut dia, saat ini memiliki program Bintang Pusnas terdapat 1.300.000 judul buku dan salingan koneksi.
"Ini merupakan inovasi perpustakaan nasional dalam menjangkau masyarakat dan mendukung Merdeka Belajar. Kampus Merdeka Belajar melalui asek digital pada semua jenjang pendidikan sekolah/ madrasah dan enam bentuk Perguruan Tinggi (PT). Begitu juga dengan iPusnas. Dimana didalamnya terdapat 1.500.000 judul buku dan salinan koleksi," terang dia.
Ia menegaskan, tugas semua pihak untuk menghadirkan bahan bacaan baik cetak maupun digital kepada masyarakat. Selain itu, mendorong masyarakat untuk menggali ilmu pengetahuan agar mereka memiliki kemampuan secara mandiri bisa menciptakan lapangan kerja.
"Dengan data dikantongi Pusnas bahwa masih ada 98 persen penduduk Indonesia masih buta aksara, dimana tingkat kecerdasan berbanding lurus dengan kesejahteraan. Di era digital generasi milenial tidak suka membaca ini dua pilihan yang tidak relevan untuk bangsa Indonesia," papar dia.
Pihaknya menghadiahkan kepada seluruh penduduk kota tersebut saja kurang lebih 14 ribu bisa diakses melalui handphone. Sekitar belasan ribu unik entri merupakan koleksi publik dari perpustakaan, museum, dan arsip seluruh Indonesia.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Salatiga Sarwanti menuturkan, kegiatan nasional mengusung tema 'Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat untuk Kesejahteraan Kota Salatiga' ditujukan kepada masyarakat berkebutuhan khusus dan masyarakat umum di kota tersebut.
"Yang kedua, meningkatkan peran dan fungsi perpustakaan dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat berkebutuhan khusus dan masyarakat umum Kota Salatiga. Serta, menjadi media diskusi transfer pengetahuan dan pengembangan diri dari masyarakat kota Salatiga," paparnya.
Kegiatan berlangsung selama tujuh hari ke depan berisi pemeran buku dari pagi hingga petang ini. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Salatiga juga meluncurkan Cafe Hening dikelola Komunitas Sahabat Tuli Salatiga.
Penjabat Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi mengatakan, kegiatan ini bisa menjadi salah satu pendorong untuk meningkatkan budaya literasi untuk masyarakat.
"Kegiatan ini sebagai pemicu dan juga pemacu tentang upaya kita untuk menjadikan literasi sebuah perilaku. Bukan lagi sebuah kebutuhan tapi perilaku, bisa melekat dan bisa menjadi habit yakni membaca menjadi jendela dunia. Oleh karena itu membaca tidak mutlak menjadi eksklusif dan namun menjadi inklusif artinya tidak ada sekat, kemudahan bagi siapapun termasuk penyandang disabilitas," jelas Sinoeng.
Sinoeng bersama Pemerintah Kota Salatiga akan berupaya untuk terus memberikan dorongan dan semangat untuk meningkatkan literasi mulai dari tingkatan dasar pra-sekolah baik Paud maupun TK.
"Mungkin belum sempurna tetapi keberpihakan dan itikad baik itu menjadi kunci supaya konsep negara hadir bisa terbukti dan terwujud," pungkasnya.
- Gelar Kelas Penyuluhan, Strategi Badan Bahasa Ajak Masyarakat Perkuat Kemahiran Berbahasa Indonesia
- Tari Tradisional Jadi Daya Tarik Siswa Baru
- Jelang Pemilihan Ketua PGRI Banjarnegara Diwaspadai Cawe - cawe